Teori Sosial dan Peran Penguasaan Bahasa Asing
Pendahuluan
Pelajaran ilmu sosial dasar diberikan kepada mahasiswa sebagai suatu bahan
program studi atau mata kuliah umum. Mata kuliah umum sosial dasar diberikan
dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar
daya tanggap, presepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan
sosialnya. sedangkan penguasaan bahasa asing digunakan agar kita bisa
berkomunikasi secara global dengan mempelajari bahasa selain bahasa indonesia
yang nantinya akan berguna dimasa depan.
Pengertian Ilmu Sosial
Ilmu sosial ialah suatu disiplin ilmu yang meliputi seluruh
aspek didalam kehidupan mulai dari sifat seseorang atau individu, interaksi
antar individu, individu dengan kelompok dan interaksi antar kelompok.
Pengertian ilmu sosial dasar ialah suatu ilmu yang
mempelajari tentang berbagai macam masalah sosial khususnya yang diwujudkan
oleh masyarakat umum dengan memakai berbagai macam pengertian seperti, fakta,
konsep dan teori yang berasa dari bermacam-macam bidang ilmu pengetahuan
keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, misalnya: ekonomi, geografi sosial,
sosiologi, antropologi, psikologi sosial, sejarah dan lain sebagainya. Tujuan
ilmu sosial dasar adalah untuk membantu perkembangan pengetahuan atau wawasan
pemikiran dan juga kepribadian agar supaya mendapatkan wawasan pemikiran sosial
yang lebih luas lagi. Ilmu sosial juga berfungsi untuk mempelajari interaksi
timbal balik antar individu, dan cara unttuk memecahkan masalah yang timbul
diantara individu, maupun kelompok. Sebab tidak mungkin dalam kehidupan ini
kita sama sekali tidak memiliki masalah, dan disinilah peran ilmu sosial sangat
penting, karena mengacu pada beberapa aspek seperti, moral, politik dan lain
sebagainya. Beberapa Contoh Yang Sering Terjadi,
Misalnya:
§ Individu: disaat rasa ego
seseorang muncul, disaat itu juga permasalah sedang terjadi pada individu
tersebut.
§ Kelompok: disaat masalah yang
sedang terjadi berpengaruh pada banyak orang, saat itulah masalah yang harus
dihadapi oleh kelompok tersebut,
Pengertian Ilmu Sosial Menuru Para Ahli
§ Peter herman: ilmu
sosial merupakan sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap
merupakan sebagai satu kesatuan.
§ Achmad Sanusi: ilmu
sosial teridir dari disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan
umumnya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi.
§ Gross: ilmu sosial
merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial
secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai bagian dari masyarakat dan
kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.
dapat disimpulkan bahwa ilmu sosial memang
merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia, baik kehidupan berinteraksi
satu dengan lainnya, kehidupan saling menguntungkan atau mutualisme, karena
manusia tidak dapat hidup sendiri. Akan tetapi dalam interaksi tersebut
pastilah akan ada konflik konflik yang terjadi baik antar manusia secara
individu, manusia individu dengan kelompok, ataupun antar manusia secara
berkelompok. Meski begitu pasti akan ada penyelesaian yang didapatkan dari
hasil interaksi lagi nantinya.
20 TEORI-TEORI ILMU SOSIAL
Teori Interaksi simbolis
(Menurut Noeng Muhadjirin dalan Tjipto .2009: 81)
Konsep interaksi simbolik bertolak
pada tujuh posisi dasar, yaitu:
ü Bahwa perilaku manusia itu
mempunyai .makna dibalik yang menggejala, sehingga diperlukan metoda
untuk mengungkapkan perilaku yang terselubung.
ü Pemaknaan kemanusiaan
manusia perlu dicari sumbernya pada interaksi sosial manusia. Manusia membangun
lingkungannya, manusia membangun dunianya, dan kesemuanya dibangn berdasrkan
simpati, dengan bentuk tertinggi mencintai sesama manusia dan mencintai Tuhan.
ü Bahwa masyarakat manusia itu
merupakan proses yang berkembang holistik, tidak terpisah, tidak linier, dan
tidak terduga.
ü Perilaku manusia itu berlaku
berdasarkan penafsiran fenomenologik, yaitu berlangsung atas maksud, pemaknaan
dan tujuan, bukan di tujukan atas proses mekamik atau otomatik, perilaku
manusia bertujuan dan tidak terduga.
ü Konsep mental manusia itu
berkembang dialektik, mengakui adanya tesis, antithesis, dan sintesis, sifatnya
idealitik bukan materialistik.
ü Perilaku manusia itu wajar,
dan konstruktif kreatif, bukan elementer reaktif.
ü Perlu di gunakan metoda
instrospeksi simpatetik, menekankan pendekatan intuitif untuk menangkap makna
(Muhadjir, dalam Tjipto 2009: 82).
Dari perspektif simbolik, semua
organisasi sosial terdiri dari para pelaku yang mengembangkan definisi tentang
suatu situasi atau prspektif lewat proses interpretasi dan mereka bertindak
dalam makna definisi tersebut.
Teori Etnografi
(Menurut Bogdan Dan Bilken Dalam Tjipto .2009: 83)
ü dijelaskan bahwa kerangka
kerja yang digunakan dalam melaksanakan studi antropologi adalah konsep tentang
kebudayaan (the concept of culture). Usaha untuk mendiskripsikan budaya atau
aspek budaya disebut (ethnography). Budaya merupakan pengetahuan yang diperoleh
seseorang dan digunakan untuk menginterpretasikan pengalaman yang menghassilkan
sesuatu (Spradly dalam Tjipto, 2009: 83).
ü Beberapa antropologi
mendefinisikan kebudayaan sebagai “Pengetahuan perolehan yang digunakan orang
untuk menafsirkan pengalaman dan membuahkan tingkahlaku” (Spradly dalam Tjipto,
2009: 83).
ü Peneliti Etnografi agar
dapat mencapai tujuan perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Peneliti dituntut memiliki pengetahuan dan dedikasi yang
tingi, sebab etnografi diperlukan pengamatan, interaksi dengan responden, atau
anggota komunitas tertentu dalam waktu yang relative lama.
Etnografi umumnya tidak tertarik dengan generalisasi seperti
pada penelitian psikometrik, tetapi lebih tertarik untuk memotret kondisi
apa adanya.
Fokus etnografi adalah situasi nyata dan setting secra
alamiah dimana orang beraktifitas dan berhubungan sosial dengan anggota
masyarakat lainnya.
Etnografi menempatkan pada perlunya koleksi dan interpretasi
data dari hipotesis yang sudah diterapkan.
Etnografi bergerak dari data dalam mencari hipotesis, bukan
hipotesis mencari data.
Dari hipotesis yang dibangun peneliti, etnografi dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu Naturalistic Ecological Hypotheses (NEH) dan Qualitative Phenomenological
Hypothesis (QHP). Naturalistic Ecological Hypothesis menyatakan bahwa konteks
duania perilaku terjadi pada subjek yang diteliti, memiliki pengaruh signifikan
terhadap perilaku subjek tersebut. Sedangakan dalam penelitian Qualitatif
Phenomenological Hypothesis lebih mengkonsentrasikan etnografi dibnding dengan
psikometrik, karena peneliti lebih percaya bahwa perilaku manusia tidak dapat
dimengerti dengan lebih baik tanpa meleburkan diri bersama (incorporating)
kedalam pengamatan persepsi subjek serta system kepercayaan diri mereks yang
terlibat dalam penelitian.
Teori diskriptif
(William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)
Menggambarkan apa-apa yang
nyata-nyata terjadi dilapangan (memotret apa adanya). Artinya, semua kegiatan
sosial yang terjadi di lapangan di gambarkan secara nyata. Misalnya seorang
bocah membantu seorang nenek yang tua renta hendak menyeberang jalan.
Sehingga apa yaang terjadi tersebut digambarkan dengan sebenar-benarnya, tanpa
adanya rekayasa.
Teori pre-skriptif
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
menggambarkan perubahan-perubahan
untuk melakukan pembaharuan, koreksi dan perbaikan suatu proses teori dan
fenomena tertentu.
Teori Normatif
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
pada dasarnya mempersoalkan peranan
suatu kebijaksanaan/ perundang-undangan/ peraturan tertentu.
Teori asumtif
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
lebih memusatkan perhatian pada
usaha-usaha untuk memperbaiki suatu praktek dengan memahami hakekat suatu
fenomena yang terjadi dalam lingkungannya.
Teori instrumental
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
bermaksud untuk melakukan
konseptualisasi mengenai cara-cara memperbaiki suatu teknis sehingga dapat
dibuat sebagai sasaran yang lebih realistik (tools of analysis).
Teori hubungan manusia (human relation theory)
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
menitik beratkan bahwa norma-norma
sosial merupakan faktor kunci dalam menentukan sikap, perilaku dan tindakan
seseorang terutama dalam lingkungan kerja.
Teori pengambilan keputusan (decesion making theory)
( Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin,
Stephen K.Bailey, 1986)
lebih mengkonsentrasikan diri pada
analisa proses pengambilan keputusan, apakah mempergunakan model statistik,
model optimasi, model informasi, model simulasi, model liniar programming,
model critical path scheduling, model inventory, model site location, ataukah
model resources allocation, dan sebagainya (catatan : pada beberapa fakultas
dan program training sudah merupakan mata pelajaran tersendiri).
Teori perilaku (behavior theory)
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
orientasi yang dikembangkan adalah
efesiensi dan sasaran dengan cara mengintegrasikan komponen-komponen anggota
organisasi, struktur dan prosesnya. Dengan kata lain teori perilaku lebih
memahami pentingnya aspek dan faktor manusia sebagai alat utama untuk mencapai
tujuan organisasi ( catatan : teori perilaku ini juga sudah merupakan mata
kuliah tersendiri sebagai mata kuliah perilaku organisasi).
Teori sistem
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
merupakan suatu cara pendekatan yang
memandang bahwa setiap fenomena mempunyai berbagai komponen yang saling
berinteraksi satu sama lain agar dapat bertahan hidup (survival). Dalam sistem
memiliki beberapa unsur sistem antara lain : unsur lingkungan, unsur masukan
(input), unsur pengelola (konversi/throught put), unsur keluaran (out
put/product), unsur efek atau unsur akibat (consequences), dan unsur umpan
balik (feed back)
Teori kontingensi
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
sebagai perkembangan dari teori
sistem yang dipersamakan dengan pendekatan situasional yang mengakui adanya
dinamika dan kompleksitas antar hubungan (interaksi sosial).
Teori deskriptif eksplanatori
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
menjelaskan keaneka ragaman isi yang
terkandung dalam fenomena lingkungan nyata (cenderung ke metode content
analysis, discourse analysis, framing analysis).
Soslologi adalah ilmu positip
(Menurut August Comte)
masyarakat. Ia menggunakan kata
positip yang artinya empiris. Jadi sosiologi baginya adalah studi empiris
tentang masyarakat. Menurut August Comte, obyek studi dari sosiologi adalah
tentang masyarakat, ada dua unsure yaitu struktur masyarakat yang disebut
statika sosial dan proses-proses sosial di dalam masyarakat yang disebut
dinamika sosial.
Teori Struktural Fungsional (Konstruksionisme)
(Menurut Talcott Parson)
Teori ini menjelaskan tingkah laku
manusia berdasarkan suatu sistem sosial yang terbentuk oleh jaringan hubungan
berbagai fungsi yang ada dalam suatu masyarakat, yaitu fungsi-fungsi seperti :
peran, status, pendapatan, pekerjaan dll. Hubungan antara fungsi-fungsi sosial
tersebut dianggap sama dengan hubungan antara fungsi-fungsi biologis dalam
suatu organisme.
Teori Struktural Historis
(Menurut Max Weber)
Dimana tingkah laku manusia
seakan-akan ditentukan hanya oleh pranata ekonomi dengan tekanan khusus,
padahal kenyataannya bahwa tingkah laku manusia berhubungan langsung dengan
hubungan produksi yang melibatkannya.
Teori Struktural Historis
(Menurut Hegel)
Dengan demikian orang-orang yang
mempunyai akses terhadap faktor-faktor produksi akan mempunyai bentuk tingkah
laku yang berbeda dari mereka yang tidak memiliki akses tersebut.
Teori Struktural Historis
(Menurut Karl Marx)
Relasi produksi tersebut menimbulkan
klas-klas sosial dalam masyarakat, dan tingkah laku sosial sebetulnya tidak
lebih dari masalah yang muncul dari pertarungan antar kelas.
Teori Struktural A-Historis
(Menurut Levi Strauss)
Teori ini beranggapan bahwa tingkah
laku manusia ditentukan oleh beberapa struktur apriori yang asal-usulnya tidak
dapat dijelaskan oleh perkembangan sejarah, bahkan sebaliknya sejarah dibentuk
oleh watak struktur-struktur tersebut.
Teori Fenomenologi
(Menurut Muhadjir, Dalam Tjipto 2009: 68)
Pendekatan fenomenologi mengakuai adanya kebenaran empiric
etik yang memerlukan akal budi untuk melacak dan menjelasskan serta
berargumentasi. Akal budi ini mengandung makna bahwa kita perlu menggunakan
criteria lebih tinggi lagi dari sekedar true or false.
Tujuan Mempelajari ISD
ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian
mahasiswa agar memperoleh
wawasan yang lebih luas dan ciri – ciri kepribadian yang
diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah
laku manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku
manusia – manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik.
Tujuan lainnya adalah memberikan pengetahuan dasar tentang konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala social dan masalah social yang ada dalam
masyarakat selalu bersifat kompleks kita hanya bisa memahaminya secara kritis,
maka dari itu ilmu sosial ini mempunyai peran penting untuk kehidupan
bermasyarakat.
Pengertian
Bahasa
§ Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3)Bahasa pada
hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang
mempergunakan bunyi sebagai alatnya.
§ Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur &
Suratno (2009: 126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari
penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.
§ Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan
Alwi, 2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang
digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama,
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik,
tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik
Manfaat Menguasai Bahasa Asing
Memasuki era globalisasi dan menyambut MEA (Masyarakat Ekonomi
ASEAN), Indonesia akan menjadi melting pot bagi masyarakat
dari berbagai negara dengan latar belakang bahasa dan budaya yang berbeda. Agar
tidak kalah di negeri sendiri, Anda harus mampu membekali diri agar siap
bersaing dengan pekerja asing. Mempelajari lebih dari satu bahasa akan
memberikan kesempatan yang jauh lebih besar untuk diterima di perusahaan
internasional. Banyak perusahaan-perusahaan asing yang berinvestasi
di Indonesia seperti Jepang, Jerman dan Cina. Oleh karena itu,
kesempatan Anda untuk diterima di perusahaan tersebut akan terbuka lebih
lebar jika Anda menguasai bahasa asing. Selain itu, Anda juga
memiliki kesempatan memiliki jenjang karir berskala global.
Pembahasan
sejauh mana masyarakat mengetahui dan mengenal
bahasa selain bahasa indonesia. oleh karena itu saya mencari tau dengan cara
memberi pertanyaan kepada mereka mengenai fungsi, dan manfaat mempelajari /
menguasai bahasa selain bahasa indonesia.
hasil yang diperoleh
1.
Nama
: Aulia Santika
Mahasiswi jurusan
fashion management
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan inggris
Menurut dia bahasa asing itu penting pada era
globalisasi, bahasa asing mempunyai peran cukup besar pada era globalisasi,
karena dengan menguasai paling tidak 1 bahasa asing akan memudahkan kita
berkomunikasi dan juga menambah wawasan serta pengetahuan kita, juga kita dapat
mempelajari budaya baru dan mengambil hal positive dari budaya tersebut.
2.
Nama : Awala Diana Rahma
Mahasiswi jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Inggris
Awala mengatakan bahwa peran penguasaan bahasa
asing sangatlah penting karena sekarang ini untuk memudahkan mencari pekerjaan
setidaknya kita harus memiliki paling tidak satu bahasa asing (selain bahasa
Indonesia) yang harus kita kuasai. Apalagi di era globalisasi ini semua
sudah terpengaruh bahasa inggris dimulai dari semakin banyaknya pendengar musik
western.
3.
Nama : Anita Akbar Sugiharto
Mahasiswi jurusan Marketing Communication
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Inggris
Bahasa asing sangatalah penting di era
globalisasi seperti sekarang, karena bahasa asing di jadikan alat komunikasi
antar negara dan juga bangsa. Menurutnya di era globalisasi ini kita tidak
hanya bersosialisasi dengan orang dari dalam negeri saja melainkan juga dengan
bangsa lain yang tentunya menggunakan bahasa yang berbeda dengan kita. Oleh
karena itu diperlukannya bahasa internasional untuk memudahkan kita
berkomunikasi.
4.
Nama
: Ayu Setyawati Fatima
Mahasiswi jurusan Design Visual Advertising
Bahasa yang dikuasai : Indonesia, Inggris dan
Korea
Menurut dia penguasaan bahasa asing sangat
dibutuhkan jika kalian bercita – cita ingin bertempat tinggal diluar negri
karena bahasa kedua dibutuhkan untuk menjembatani agar kita mudah untuk belajar
bahasa asing di negara yang ingin kita tuju. Tetapi dia juga mengatakan supaya
kita tidak meninggalkan budaya, adat, serta norma yang sudah kita tanam sebagai
warga indonesia.
5.
Nama : Diah Kusuma
Mahasiswi jurusan Pendidikan Kedokteran
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Inggris
Peran bahasa asing di era globalisasi menurutnya
sangatlah penting karena informasi dan komunikasi sudah dilakukan secara global
yang mana menggunakan bahasa internasional yaitu bahasa inggris. Selain itu,
bahasa asing lainnya cukup penting untuk menambah wawasan dan memperdalam
pengetahuan mengenai negara lain.
6.
Nama : Livy Alkadia
Mahasiswi jurusan Teknik Industri
Bahasa yang dikuasai : Indonesia, Inggris, dan
Korea
Menurut dia bahasa asing sangatlah penting untuk alat komunikasi yang kita
gunakan untuk menjembatani hubungan antara banyak pihak secara global. Bahasa
asing juga digunakan dia untuk mencari networking dan mengetahui informasi dari
negara lain.
7.
Nama
: Lydia Liana Kristanti
Mahasiswi jurusan Akuntansi
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Inggris
menurutnya peran bahasa asing sangatlah penting. dalam era globalisasi ini
peran bahasa asing sangatlah besar, terutama bahasa inggris yang merupakan
bahasa internasional. dan sudah banyak pula perusahaan yang menetapkan standar
kemampuan bahasa inggris dalam perusahaan. dan apabila kita tidak mengikuti
arus globalisasi kita akan tertinggal jauh oleh mereka yang menguasai bahasa
asing.
8.
Nama
: Najmia Rizkiana
Mahasiswi jurusan Pariwisata
Bahasa yang dikuasai : Indonsia dan Inggris
Bahasa asing sangatlah penting, menguasai bahasa
asing membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang lain, menurut dia juga
pada era globalisasi ini bahasa asing sangatlah berperan. karena dijaman
sekarang semua dapat diakses dengan cepat, dan juga kita dapat dengan cepat
bertemu dengan orang yang tinggal di negara lain hanya dengan melalui internet,
untuk dapat berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara kita harus
menguasai bahasa asing. dan dengan penguasaan bahasa asing dapat mengurangi
terjadinya konflik karena kesalah pahaman dalam berkomunikasi.
9.
Nama
: Viyaya Anitasari
Mahasiswi jurusan Ilmu Sejarah
Bahasa yang dikuasai : Indonesia, Inggris dan
Korea
berbahasa asing sangatlah penting untuk
meminimalisir terjadinya kesalahan saat sedang berkomunikasi dengan orang luar.
dan dengan pengetahuan berbahasa asing yang baik tentunya dimasa yang akan
datang kita akan dipermudah untuk mencari suatu pekerjaan.
10.
Nama
: Kara Kinanti
Mahasiswi jurusan Sastra Mandarin
Bahasa yang dikuasai : Indonesia , Inggris . dan Mandarin
Sejak dibangku sekolah dasar kita sudah diajarkan berbahasa
inggris. Dari sini kita bisa melihat bahwa penguasaan bahasa asing sangatlah
penting untuk kedepannya. Kita sudah dipersiapkan untuk paling tidak mampu
menguasai sedikitnya dua bahasa ( bahasa ibu & luar) untuk persiapan
mencari pekejaan dimasa depan dan untuk kita berkomunikasi dengan dunia luar
dengan menggunakan bahasa inggris yang mana menjadi bahasa internasional
Kesimpulan
hasil yang di dapat dari data yang saya cari bahwa mereka semua setuju akan
pentingnya menguasai bahasa asing. dan kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa
di era globalisasi ini sangat di anjurkan untuk kita setidaknya memiliki 2
bahasa yang harus kita kuasai untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi
secara global dan untuk memperluas networking, juga untuk memperluas wawasan
akan negara tersebut. dan tujuan penulisan ini agar kedepannya masyarakat
mulai mempelajari bahasa asing yang mereka sukai untuk kepentingan bersama
dimasa yang akan datang.
Pendahuluan
Pelajaran ilmu sosial dasar diberikan kepada mahasiswa sebagai suatu bahan program studi atau mata kuliah umum. Mata kuliah umum sosial dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya. sedangkan penguasaan bahasa asing digunakan agar kita bisa berkomunikasi secara global dengan mempelajari bahasa selain bahasa indonesia yang nantinya akan berguna dimasa depan.
Pengertian Ilmu Sosial
Ilmu sosial ialah suatu disiplin ilmu yang meliputi seluruh
aspek didalam kehidupan mulai dari sifat seseorang atau individu, interaksi
antar individu, individu dengan kelompok dan interaksi antar kelompok.
Pengertian ilmu sosial dasar ialah suatu ilmu yang
mempelajari tentang berbagai macam masalah sosial khususnya yang diwujudkan
oleh masyarakat umum dengan memakai berbagai macam pengertian seperti, fakta,
konsep dan teori yang berasa dari bermacam-macam bidang ilmu pengetahuan
keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, misalnya: ekonomi, geografi sosial,
sosiologi, antropologi, psikologi sosial, sejarah dan lain sebagainya. Tujuan
ilmu sosial dasar adalah untuk membantu perkembangan pengetahuan atau wawasan
pemikiran dan juga kepribadian agar supaya mendapatkan wawasan pemikiran sosial
yang lebih luas lagi. Ilmu sosial juga berfungsi untuk mempelajari interaksi
timbal balik antar individu, dan cara unttuk memecahkan masalah yang timbul
diantara individu, maupun kelompok. Sebab tidak mungkin dalam kehidupan ini
kita sama sekali tidak memiliki masalah, dan disinilah peran ilmu sosial sangat
penting, karena mengacu pada beberapa aspek seperti, moral, politik dan lain
sebagainya. Beberapa Contoh Yang Sering Terjadi,
Misalnya:
§ Individu: disaat rasa ego
seseorang muncul, disaat itu juga permasalah sedang terjadi pada individu
tersebut.
§ Kelompok: disaat masalah yang
sedang terjadi berpengaruh pada banyak orang, saat itulah masalah yang harus
dihadapi oleh kelompok tersebut,
Pengertian Ilmu Sosial Menuru Para Ahli
§ Peter herman: ilmu
sosial merupakan sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap
merupakan sebagai satu kesatuan.
§ Achmad Sanusi: ilmu
sosial teridir dari disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan
umumnya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi.
§ Gross: ilmu sosial
merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial
secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai bagian dari masyarakat dan
kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.
dapat disimpulkan bahwa ilmu sosial memang
merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia, baik kehidupan berinteraksi
satu dengan lainnya, kehidupan saling menguntungkan atau mutualisme, karena
manusia tidak dapat hidup sendiri. Akan tetapi dalam interaksi tersebut
pastilah akan ada konflik konflik yang terjadi baik antar manusia secara
individu, manusia individu dengan kelompok, ataupun antar manusia secara
berkelompok. Meski begitu pasti akan ada penyelesaian yang didapatkan dari
hasil interaksi lagi nantinya.
20 TEORI-TEORI ILMU SOSIAL
Teori Interaksi simbolis
(Menurut Noeng Muhadjirin dalan Tjipto .2009: 81)
Konsep interaksi simbolik bertolak
pada tujuh posisi dasar, yaitu:
ü Bahwa perilaku manusia itu
mempunyai .makna dibalik yang menggejala, sehingga diperlukan metoda
untuk mengungkapkan perilaku yang terselubung.
ü Pemaknaan kemanusiaan
manusia perlu dicari sumbernya pada interaksi sosial manusia. Manusia membangun
lingkungannya, manusia membangun dunianya, dan kesemuanya dibangn berdasrkan
simpati, dengan bentuk tertinggi mencintai sesama manusia dan mencintai Tuhan.
ü Bahwa masyarakat manusia itu
merupakan proses yang berkembang holistik, tidak terpisah, tidak linier, dan
tidak terduga.
ü Perilaku manusia itu berlaku
berdasarkan penafsiran fenomenologik, yaitu berlangsung atas maksud, pemaknaan
dan tujuan, bukan di tujukan atas proses mekamik atau otomatik, perilaku
manusia bertujuan dan tidak terduga.
ü Konsep mental manusia itu
berkembang dialektik, mengakui adanya tesis, antithesis, dan sintesis, sifatnya
idealitik bukan materialistik.
ü Perilaku manusia itu wajar,
dan konstruktif kreatif, bukan elementer reaktif.
ü Perlu di gunakan metoda
instrospeksi simpatetik, menekankan pendekatan intuitif untuk menangkap makna
(Muhadjir, dalam Tjipto 2009: 82).
Dari perspektif simbolik, semua
organisasi sosial terdiri dari para pelaku yang mengembangkan definisi tentang
suatu situasi atau prspektif lewat proses interpretasi dan mereka bertindak
dalam makna definisi tersebut.
Teori Etnografi
(Menurut Bogdan Dan Bilken Dalam Tjipto .2009: 83)
ü dijelaskan bahwa kerangka
kerja yang digunakan dalam melaksanakan studi antropologi adalah konsep tentang
kebudayaan (the concept of culture). Usaha untuk mendiskripsikan budaya atau
aspek budaya disebut (ethnography). Budaya merupakan pengetahuan yang diperoleh
seseorang dan digunakan untuk menginterpretasikan pengalaman yang menghassilkan
sesuatu (Spradly dalam Tjipto, 2009: 83).
ü Beberapa antropologi
mendefinisikan kebudayaan sebagai “Pengetahuan perolehan yang digunakan orang
untuk menafsirkan pengalaman dan membuahkan tingkahlaku” (Spradly dalam Tjipto,
2009: 83).
ü Peneliti Etnografi agar
dapat mencapai tujuan perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Peneliti dituntut memiliki pengetahuan dan dedikasi yang
tingi, sebab etnografi diperlukan pengamatan, interaksi dengan responden, atau
anggota komunitas tertentu dalam waktu yang relative lama.
Etnografi umumnya tidak tertarik dengan generalisasi seperti
pada penelitian psikometrik, tetapi lebih tertarik untuk memotret kondisi
apa adanya.
Fokus etnografi adalah situasi nyata dan setting secra
alamiah dimana orang beraktifitas dan berhubungan sosial dengan anggota
masyarakat lainnya.
Etnografi menempatkan pada perlunya koleksi dan interpretasi
data dari hipotesis yang sudah diterapkan.
Etnografi bergerak dari data dalam mencari hipotesis, bukan
hipotesis mencari data.
Dari hipotesis yang dibangun peneliti, etnografi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Naturalistic Ecological Hypotheses (NEH) dan Qualitative Phenomenological Hypothesis (QHP). Naturalistic Ecological Hypothesis menyatakan bahwa konteks duania perilaku terjadi pada subjek yang diteliti, memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku subjek tersebut. Sedangakan dalam penelitian Qualitatif Phenomenological Hypothesis lebih mengkonsentrasikan etnografi dibnding dengan psikometrik, karena peneliti lebih percaya bahwa perilaku manusia tidak dapat dimengerti dengan lebih baik tanpa meleburkan diri bersama (incorporating) kedalam pengamatan persepsi subjek serta system kepercayaan diri mereks yang terlibat dalam penelitian.
Dari hipotesis yang dibangun peneliti, etnografi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Naturalistic Ecological Hypotheses (NEH) dan Qualitative Phenomenological Hypothesis (QHP). Naturalistic Ecological Hypothesis menyatakan bahwa konteks duania perilaku terjadi pada subjek yang diteliti, memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku subjek tersebut. Sedangakan dalam penelitian Qualitatif Phenomenological Hypothesis lebih mengkonsentrasikan etnografi dibnding dengan psikometrik, karena peneliti lebih percaya bahwa perilaku manusia tidak dapat dimengerti dengan lebih baik tanpa meleburkan diri bersama (incorporating) kedalam pengamatan persepsi subjek serta system kepercayaan diri mereks yang terlibat dalam penelitian.
Teori diskriptif
(William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)
Menggambarkan apa-apa yang
nyata-nyata terjadi dilapangan (memotret apa adanya). Artinya, semua kegiatan
sosial yang terjadi di lapangan di gambarkan secara nyata. Misalnya seorang
bocah membantu seorang nenek yang tua renta hendak menyeberang jalan.
Sehingga apa yaang terjadi tersebut digambarkan dengan sebenar-benarnya, tanpa
adanya rekayasa.
Teori pre-skriptif
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
menggambarkan perubahan-perubahan
untuk melakukan pembaharuan, koreksi dan perbaikan suatu proses teori dan
fenomena tertentu.
Teori Normatif
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
pada dasarnya mempersoalkan peranan
suatu kebijaksanaan/ perundang-undangan/ peraturan tertentu.
Teori asumtif
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
lebih memusatkan perhatian pada
usaha-usaha untuk memperbaiki suatu praktek dengan memahami hakekat suatu
fenomena yang terjadi dalam lingkungannya.
Teori instrumental
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
bermaksud untuk melakukan
konseptualisasi mengenai cara-cara memperbaiki suatu teknis sehingga dapat
dibuat sebagai sasaran yang lebih realistik (tools of analysis).
Teori hubungan manusia (human relation theory)
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
menitik beratkan bahwa norma-norma
sosial merupakan faktor kunci dalam menentukan sikap, perilaku dan tindakan
seseorang terutama dalam lingkungan kerja.
Teori pengambilan keputusan (decesion making theory)
( Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin,
Stephen K.Bailey, 1986)
lebih mengkonsentrasikan diri pada
analisa proses pengambilan keputusan, apakah mempergunakan model statistik,
model optimasi, model informasi, model simulasi, model liniar programming,
model critical path scheduling, model inventory, model site location, ataukah
model resources allocation, dan sebagainya (catatan : pada beberapa fakultas
dan program training sudah merupakan mata pelajaran tersendiri).
Teori perilaku (behavior theory)
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
orientasi yang dikembangkan adalah
efesiensi dan sasaran dengan cara mengintegrasikan komponen-komponen anggota
organisasi, struktur dan prosesnya. Dengan kata lain teori perilaku lebih
memahami pentingnya aspek dan faktor manusia sebagai alat utama untuk mencapai
tujuan organisasi ( catatan : teori perilaku ini juga sudah merupakan mata
kuliah tersendiri sebagai mata kuliah perilaku organisasi).
Teori sistem
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
merupakan suatu cara pendekatan yang
memandang bahwa setiap fenomena mempunyai berbagai komponen yang saling
berinteraksi satu sama lain agar dapat bertahan hidup (survival). Dalam sistem
memiliki beberapa unsur sistem antara lain : unsur lingkungan, unsur masukan
(input), unsur pengelola (konversi/throught put), unsur keluaran (out
put/product), unsur efek atau unsur akibat (consequences), dan unsur umpan
balik (feed back)
Teori kontingensi
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
sebagai perkembangan dari teori
sistem yang dipersamakan dengan pendekatan situasional yang mengakui adanya
dinamika dan kompleksitas antar hubungan (interaksi sosial).
Teori deskriptif eksplanatori
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen
K.Bailey, 1986)
menjelaskan keaneka ragaman isi yang
terkandung dalam fenomena lingkungan nyata (cenderung ke metode content
analysis, discourse analysis, framing analysis).
Soslologi adalah ilmu positip
(Menurut August Comte)
masyarakat. Ia menggunakan kata
positip yang artinya empiris. Jadi sosiologi baginya adalah studi empiris
tentang masyarakat. Menurut August Comte, obyek studi dari sosiologi adalah
tentang masyarakat, ada dua unsure yaitu struktur masyarakat yang disebut
statika sosial dan proses-proses sosial di dalam masyarakat yang disebut
dinamika sosial.
Teori Struktural Fungsional (Konstruksionisme)
(Menurut Talcott Parson)
Teori ini menjelaskan tingkah laku
manusia berdasarkan suatu sistem sosial yang terbentuk oleh jaringan hubungan
berbagai fungsi yang ada dalam suatu masyarakat, yaitu fungsi-fungsi seperti :
peran, status, pendapatan, pekerjaan dll. Hubungan antara fungsi-fungsi sosial
tersebut dianggap sama dengan hubungan antara fungsi-fungsi biologis dalam
suatu organisme.
Teori Struktural Historis
(Menurut Max Weber)
Dimana tingkah laku manusia
seakan-akan ditentukan hanya oleh pranata ekonomi dengan tekanan khusus,
padahal kenyataannya bahwa tingkah laku manusia berhubungan langsung dengan
hubungan produksi yang melibatkannya.
Teori Struktural Historis
(Menurut Hegel)
Dengan demikian orang-orang yang
mempunyai akses terhadap faktor-faktor produksi akan mempunyai bentuk tingkah
laku yang berbeda dari mereka yang tidak memiliki akses tersebut.
Teori Struktural Historis
(Menurut Karl Marx)
Relasi produksi tersebut menimbulkan
klas-klas sosial dalam masyarakat, dan tingkah laku sosial sebetulnya tidak
lebih dari masalah yang muncul dari pertarungan antar kelas.
Teori Struktural A-Historis
(Menurut Levi Strauss)
Teori ini beranggapan bahwa tingkah
laku manusia ditentukan oleh beberapa struktur apriori yang asal-usulnya tidak
dapat dijelaskan oleh perkembangan sejarah, bahkan sebaliknya sejarah dibentuk
oleh watak struktur-struktur tersebut.
Teori Fenomenologi
(Menurut Muhadjir, Dalam Tjipto 2009: 68)
Pendekatan fenomenologi mengakuai adanya kebenaran empiric
etik yang memerlukan akal budi untuk melacak dan menjelasskan serta
berargumentasi. Akal budi ini mengandung makna bahwa kita perlu menggunakan
criteria lebih tinggi lagi dari sekedar true or false.
Tujuan Mempelajari ISD
ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian
mahasiswa agar memperoleh
wawasan yang lebih luas dan ciri – ciri kepribadian yang
diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah
laku manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku
manusia – manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik.
Tujuan lainnya adalah memberikan pengetahuan dasar tentang konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala social dan masalah social yang ada dalam
masyarakat selalu bersifat kompleks kita hanya bisa memahaminya secara kritis,
maka dari itu ilmu sosial ini mempunyai peran penting untuk kehidupan
bermasyarakat.
Pengertian
Bahasa
§ Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3)Bahasa pada
hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang
mempergunakan bunyi sebagai alatnya.
§ Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur &
Suratno (2009: 126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari
penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.
§ Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan
Alwi, 2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang
digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama,
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik,
tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik
Manfaat Menguasai Bahasa Asing
Memasuki era globalisasi dan menyambut MEA (Masyarakat Ekonomi
ASEAN), Indonesia akan menjadi melting pot bagi masyarakat
dari berbagai negara dengan latar belakang bahasa dan budaya yang berbeda. Agar
tidak kalah di negeri sendiri, Anda harus mampu membekali diri agar siap
bersaing dengan pekerja asing. Mempelajari lebih dari satu bahasa akan
memberikan kesempatan yang jauh lebih besar untuk diterima di perusahaan
internasional. Banyak perusahaan-perusahaan asing yang berinvestasi
di Indonesia seperti Jepang, Jerman dan Cina. Oleh karena itu,
kesempatan Anda untuk diterima di perusahaan tersebut akan terbuka lebih
lebar jika Anda menguasai bahasa asing. Selain itu, Anda juga
memiliki kesempatan memiliki jenjang karir berskala global.
Pembahasan
sejauh mana masyarakat mengetahui dan mengenal
bahasa selain bahasa indonesia. oleh karena itu saya mencari tau dengan cara
memberi pertanyaan kepada mereka mengenai fungsi, dan manfaat mempelajari /
menguasai bahasa selain bahasa indonesia.
hasil yang diperoleh
1.
Nama
: Aulia Santika
Mahasiswi jurusan
fashion management
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan inggris
Menurut dia bahasa asing itu penting pada era
globalisasi, bahasa asing mempunyai peran cukup besar pada era globalisasi,
karena dengan menguasai paling tidak 1 bahasa asing akan memudahkan kita
berkomunikasi dan juga menambah wawasan serta pengetahuan kita, juga kita dapat
mempelajari budaya baru dan mengambil hal positive dari budaya tersebut.
2.
Nama : Awala Diana Rahma
Mahasiswi jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Inggris
Awala mengatakan bahwa peran penguasaan bahasa
asing sangatlah penting karena sekarang ini untuk memudahkan mencari pekerjaan
setidaknya kita harus memiliki paling tidak satu bahasa asing (selain bahasa
Indonesia) yang harus kita kuasai. Apalagi di era globalisasi ini semua
sudah terpengaruh bahasa inggris dimulai dari semakin banyaknya pendengar musik
western.
3.
Nama : Anita Akbar Sugiharto
Mahasiswi jurusan Marketing Communication
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Inggris
Bahasa asing sangatalah penting di era
globalisasi seperti sekarang, karena bahasa asing di jadikan alat komunikasi
antar negara dan juga bangsa. Menurutnya di era globalisasi ini kita tidak
hanya bersosialisasi dengan orang dari dalam negeri saja melainkan juga dengan
bangsa lain yang tentunya menggunakan bahasa yang berbeda dengan kita. Oleh
karena itu diperlukannya bahasa internasional untuk memudahkan kita
berkomunikasi.
4.
Nama
: Ayu Setyawati Fatima
Mahasiswi jurusan Design Visual Advertising
Bahasa yang dikuasai : Indonesia, Inggris dan
Korea
Menurut dia penguasaan bahasa asing sangat
dibutuhkan jika kalian bercita – cita ingin bertempat tinggal diluar negri
karena bahasa kedua dibutuhkan untuk menjembatani agar kita mudah untuk belajar
bahasa asing di negara yang ingin kita tuju. Tetapi dia juga mengatakan supaya
kita tidak meninggalkan budaya, adat, serta norma yang sudah kita tanam sebagai
warga indonesia.
5.
Nama : Diah Kusuma
Mahasiswi jurusan Pendidikan Kedokteran
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Inggris
Peran bahasa asing di era globalisasi menurutnya
sangatlah penting karena informasi dan komunikasi sudah dilakukan secara global
yang mana menggunakan bahasa internasional yaitu bahasa inggris. Selain itu,
bahasa asing lainnya cukup penting untuk menambah wawasan dan memperdalam
pengetahuan mengenai negara lain.
6.
Nama : Livy Alkadia
Mahasiswi jurusan Teknik Industri
Bahasa yang dikuasai : Indonesia, Inggris, dan
Korea
Menurut dia bahasa asing sangatlah penting untuk alat komunikasi yang kita gunakan untuk menjembatani hubungan antara banyak pihak secara global. Bahasa asing juga digunakan dia untuk mencari networking dan mengetahui informasi dari negara lain.
7.
Nama
: Lydia Liana Kristanti
Mahasiswi jurusan Akuntansi
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Inggris
menurutnya peran bahasa asing sangatlah penting. dalam era globalisasi ini peran bahasa asing sangatlah besar, terutama bahasa inggris yang merupakan bahasa internasional. dan sudah banyak pula perusahaan yang menetapkan standar kemampuan bahasa inggris dalam perusahaan. dan apabila kita tidak mengikuti arus globalisasi kita akan tertinggal jauh oleh mereka yang menguasai bahasa asing.
Mahasiswi jurusan Akuntansi
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Inggris
menurutnya peran bahasa asing sangatlah penting. dalam era globalisasi ini peran bahasa asing sangatlah besar, terutama bahasa inggris yang merupakan bahasa internasional. dan sudah banyak pula perusahaan yang menetapkan standar kemampuan bahasa inggris dalam perusahaan. dan apabila kita tidak mengikuti arus globalisasi kita akan tertinggal jauh oleh mereka yang menguasai bahasa asing.
8.
Nama
: Najmia Rizkiana
Mahasiswi jurusan Pariwisata
Bahasa yang dikuasai : Indonsia dan Inggris
Bahasa asing sangatlah penting, menguasai bahasa
asing membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang lain, menurut dia juga
pada era globalisasi ini bahasa asing sangatlah berperan. karena dijaman
sekarang semua dapat diakses dengan cepat, dan juga kita dapat dengan cepat
bertemu dengan orang yang tinggal di negara lain hanya dengan melalui internet,
untuk dapat berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara kita harus
menguasai bahasa asing. dan dengan penguasaan bahasa asing dapat mengurangi
terjadinya konflik karena kesalah pahaman dalam berkomunikasi.
9.
Nama
: Viyaya Anitasari
Mahasiswi jurusan Ilmu Sejarah
Bahasa yang dikuasai : Indonesia, Inggris dan
Korea
berbahasa asing sangatlah penting untuk
meminimalisir terjadinya kesalahan saat sedang berkomunikasi dengan orang luar.
dan dengan pengetahuan berbahasa asing yang baik tentunya dimasa yang akan
datang kita akan dipermudah untuk mencari suatu pekerjaan.
10.
Nama
: Kara Kinanti
Mahasiswi jurusan Sastra Mandarin
Bahasa yang dikuasai : Indonesia , Inggris . dan Mandarin
Sejak dibangku sekolah dasar kita sudah diajarkan berbahasa
inggris. Dari sini kita bisa melihat bahwa penguasaan bahasa asing sangatlah
penting untuk kedepannya. Kita sudah dipersiapkan untuk paling tidak mampu
menguasai sedikitnya dua bahasa ( bahasa ibu & luar) untuk persiapan
mencari pekejaan dimasa depan dan untuk kita berkomunikasi dengan dunia luar
dengan menggunakan bahasa inggris yang mana menjadi bahasa internasional
Kesimpulan
hasil yang di dapat dari data yang saya cari bahwa mereka semua setuju akan pentingnya menguasai bahasa asing. dan kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa di era globalisasi ini sangat di anjurkan untuk kita setidaknya memiliki 2 bahasa yang harus kita kuasai untuk memudahkan kita dalam berkomunikasi secara global dan untuk memperluas networking, juga untuk memperluas wawasan akan negara tersebut. dan tujuan penulisan ini agar kedepannya masyarakat mulai mempelajari bahasa asing yang mereka sukai untuk kepentingan bersama dimasa yang akan datang.
0 comments:
Post a Comment