Wednesday, November 2, 2016

Teori Sosial dan Peran Penguasaan Bahasa Asing

Pendahuluan

Pelajaran ilmu sosial dasar diberikan kepada mahasiswa sebagai suatu bahan program studi atau mata kuliah umum. Mata kuliah umum sosial dasar diberikan dalam rangka usaha untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan guna mengkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, presepsi, dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosialnya. sedangkan penguasaan bahasa asing digunakan agar kita bisa berkomunikasi secara global dengan mempelajari bahasa selain bahasa indonesia yang nantinya akan berguna dimasa depan.

Pengertian Ilmu Sosial
Ilmu sosial ialah suatu disiplin ilmu yang meliputi seluruh aspek didalam kehidupan mulai dari sifat seseorang atau individu, interaksi antar individu, individu dengan kelompok dan interaksi antar kelompok.
Pengertian ilmu sosial dasar ialah suatu ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam masalah sosial khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat umum dengan memakai berbagai macam pengertian seperti, fakta, konsep dan teori yang berasa dari bermacam-macam bidang ilmu pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial, misalnya: ekonomi, geografi sosial, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, sejarah dan lain sebagainya. Tujuan ilmu sosial dasar adalah untuk membantu perkembangan pengetahuan atau wawasan pemikiran dan juga kepribadian agar supaya mendapatkan wawasan pemikiran sosial yang lebih luas lagi. Ilmu sosial juga berfungsi untuk mempelajari interaksi timbal balik antar individu, dan cara unttuk memecahkan masalah yang timbul diantara individu, maupun kelompok. Sebab tidak mungkin dalam kehidupan ini kita sama sekali tidak memiliki masalah, dan disinilah peran ilmu sosial sangat penting, karena mengacu pada beberapa aspek seperti, moral, politik dan lain sebagainya. Beberapa Contoh Yang Sering Terjadi, Misalnya:
§  Individu: disaat rasa ego seseorang muncul, disaat itu juga permasalah sedang terjadi pada individu tersebut.
§  Kelompok: disaat masalah yang sedang terjadi berpengaruh pada banyak orang, saat itulah masalah yang harus dihadapi oleh kelompok tersebut,

Pengertian Ilmu Sosial Menuru Para Ahli
§  Peter herman: ilmu sosial merupakan sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap merupakan sebagai satu kesatuan.
§  Achmad Sanusi: ilmu sosial teridir dari disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan umumnya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi.
§  Gross: ilmu sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai bagian dari masyarakat dan kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.
dapat disimpulkan bahwa ilmu sosial memang merupakan ilmu yang mempelajari tentang manusia, baik kehidupan berinteraksi satu dengan lainnya, kehidupan saling menguntungkan atau mutualisme, karena manusia tidak dapat hidup sendiri. Akan tetapi dalam interaksi tersebut pastilah akan ada konflik konflik yang terjadi baik antar manusia secara individu, manusia individu dengan kelompok, ataupun antar manusia secara berkelompok. Meski begitu pasti akan ada penyelesaian yang didapatkan dari hasil interaksi lagi nantinya.




20   TEORI-TEORI ILMU SOSIAL

Teori Interaksi simbolis
(Menurut Noeng Muhadjirin dalan Tjipto .2009: 81)
Konsep interaksi simbolik bertolak pada tujuh posisi dasar, yaitu:
ü  Bahwa perilaku manusia itu mempunyai .makna dibalik yang menggejala,  sehingga diperlukan metoda untuk mengungkapkan perilaku yang terselubung.
ü  Pemaknaan kemanusiaan manusia perlu dicari sumbernya pada interaksi sosial manusia. Manusia membangun lingkungannya, manusia membangun dunianya, dan kesemuanya dibangn berdasrkan simpati, dengan bentuk tertinggi mencintai sesama manusia dan mencintai Tuhan.
ü  Bahwa masyarakat manusia itu merupakan proses yang berkembang holistik, tidak terpisah, tidak linier, dan tidak terduga.
ü  Perilaku manusia itu berlaku berdasarkan penafsiran fenomenologik, yaitu berlangsung atas maksud, pemaknaan dan tujuan, bukan di tujukan atas proses mekamik atau otomatik, perilaku manusia bertujuan dan tidak terduga.
ü  Konsep mental manusia itu berkembang dialektik, mengakui adanya tesis, antithesis, dan sintesis, sifatnya idealitik bukan materialistik.
ü  Perilaku manusia itu wajar, dan konstruktif kreatif, bukan elementer reaktif.
ü  Perlu di gunakan metoda instrospeksi simpatetik, menekankan pendekatan intuitif untuk menangkap makna (Muhadjir, dalam Tjipto 2009: 82).
Dari perspektif simbolik, semua organisasi sosial terdiri dari para pelaku yang mengembangkan definisi tentang suatu situasi atau prspektif lewat proses interpretasi dan mereka bertindak dalam makna definisi tersebut.

Teori Etnografi
(Menurut Bogdan Dan Bilken Dalam Tjipto .2009: 83)
ü  dijelaskan bahwa kerangka kerja yang digunakan dalam melaksanakan studi antropologi adalah konsep tentang kebudayaan (the concept of culture). Usaha untuk mendiskripsikan budaya atau aspek budaya disebut (ethnography). Budaya merupakan pengetahuan yang diperoleh seseorang dan digunakan untuk menginterpretasikan pengalaman yang menghassilkan sesuatu (Spradly dalam Tjipto, 2009: 83).
ü  Beberapa antropologi mendefinisikan kebudayaan sebagai “Pengetahuan perolehan yang digunakan orang untuk menafsirkan pengalaman dan membuahkan tingkahlaku” (Spradly dalam Tjipto, 2009: 83).
ü  Peneliti Etnografi agar dapat mencapai tujuan perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
Peneliti dituntut memiliki pengetahuan dan dedikasi yang tingi, sebab etnografi diperlukan pengamatan, interaksi dengan responden, atau anggota komunitas tertentu dalam waktu yang relative lama.

Etnografi umumnya tidak tertarik dengan generalisasi seperti pada penelitian  psikometrik, tetapi lebih tertarik untuk memotret kondisi apa adanya.
Fokus etnografi adalah situasi nyata dan setting secra alamiah dimana orang beraktifitas dan berhubungan sosial dengan anggota masyarakat lainnya.

Etnografi menempatkan pada perlunya koleksi dan interpretasi data dari hipotesis yang sudah diterapkan.

Etnografi bergerak dari data dalam mencari hipotesis, bukan hipotesis mencari data.
Dari hipotesis yang dibangun peneliti, etnografi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Naturalistic Ecological Hypotheses (NEH) dan Qualitative Phenomenological Hypothesis (QHP). Naturalistic Ecological Hypothesis menyatakan bahwa konteks duania perilaku terjadi pada subjek yang diteliti, memiliki pengaruh signifikan terhadap perilaku subjek tersebut. Sedangakan dalam penelitian Qualitatif Phenomenological Hypothesis lebih mengkonsentrasikan etnografi dibnding dengan psikometrik, karena peneliti lebih percaya bahwa perilaku manusia tidak dapat dimengerti dengan lebih baik tanpa meleburkan diri bersama (incorporating) kedalam pengamatan persepsi subjek serta system kepercayaan diri mereks yang terlibat dalam penelitian.

Teori diskriptif
(William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)
Menggambarkan apa-apa yang nyata-nyata terjadi dilapangan (memotret apa adanya). Artinya, semua kegiatan sosial yang terjadi di lapangan di gambarkan secara nyata. Misalnya seorang bocah membantu  seorang nenek yang tua renta hendak menyeberang jalan. Sehingga apa yaang terjadi tersebut digambarkan dengan sebenar-benarnya, tanpa adanya rekayasa.

Teori pre-skriptif
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)
menggambarkan perubahan-perubahan untuk melakukan pembaharuan, koreksi dan perbaikan suatu proses teori dan fenomena tertentu.

Teori Normatif
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)
pada dasarnya mempersoalkan peranan suatu kebijaksanaan/ perundang-undangan/ peraturan tertentu.

Teori asumtif
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)
lebih memusatkan perhatian pada usaha-usaha untuk memperbaiki suatu praktek dengan memahami hakekat suatu fenomena yang terjadi dalam lingkungannya.

Teori instrumental
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)
bermaksud untuk melakukan konseptualisasi mengenai cara-cara memperbaiki suatu teknis sehingga dapat dibuat sebagai sasaran yang lebih realistik (tools of analysis).

Teori hubungan manusia (human relation theory)
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)
menitik beratkan bahwa norma-norma sosial merupakan faktor kunci dalam menentukan sikap, perilaku dan tindakan seseorang terutama dalam lingkungan kerja.

Teori pengambilan keputusan (decesion making theory)
( Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)
lebih mengkonsentrasikan diri pada analisa proses pengambilan keputusan, apakah mempergunakan model statistik, model optimasi, model informasi, model simulasi, model liniar programming, model critical path scheduling, model inventory, model site location, ataukah model resources allocation, dan sebagainya (catatan : pada beberapa fakultas dan program training sudah merupakan mata pelajaran tersendiri).

Teori perilaku (behavior theory)
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)
orientasi yang dikembangkan adalah efesiensi dan sasaran dengan cara mengintegrasikan komponen-komponen anggota organisasi, struktur dan prosesnya. Dengan kata lain teori perilaku lebih memahami pentingnya aspek dan faktor manusia sebagai alat utama untuk mencapai tujuan organisasi ( catatan : teori perilaku ini juga sudah merupakan mata kuliah tersendiri sebagai mata kuliah perilaku organisasi).

Teori sistem
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)
merupakan suatu cara pendekatan yang memandang bahwa setiap fenomena mempunyai berbagai komponen yang saling berinteraksi satu sama lain agar dapat bertahan hidup (survival). Dalam sistem memiliki beberapa unsur sistem antara lain : unsur lingkungan, unsur masukan (input), unsur pengelola (konversi/throught put), unsur keluaran (out put/product), unsur efek atau unsur akibat (consequences), dan unsur umpan balik (feed back)

Teori kontingensi
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)
sebagai perkembangan dari teori sistem yang dipersamakan dengan pendekatan situasional yang mengakui adanya dinamika dan kompleksitas antar hubungan (interaksi sosial).

Teori deskriptif eksplanatori
(Menurut William L.Morrow, Stephen P.Robbin, Stephen K.Bailey, 1986)
menjelaskan keaneka ragaman isi yang terkandung dalam fenomena lingkungan nyata (cenderung ke metode content analysis, discourse analysis, framing analysis).
Soslologi adalah ilmu positip
(Menurut August Comte)
masyarakat. Ia menggunakan kata positip yang artinya empiris. Jadi sosiologi baginya adalah studi empiris tentang masyarakat. Menurut August Comte, obyek studi dari sosiologi adalah tentang masyarakat, ada dua unsure yaitu struktur masyarakat yang disebut statika sosial dan proses-proses sosial di dalam masyarakat yang disebut dinamika sosial.

Teori Struktural Fungsional (Konstruksionisme)
(Menurut Talcott Parson)
Teori ini menjelaskan tingkah laku manusia berdasarkan suatu sistem sosial yang terbentuk oleh jaringan hubungan berbagai fungsi yang ada dalam suatu masyarakat, yaitu fungsi-fungsi seperti : peran, status, pendapatan, pekerjaan dll. Hubungan antara fungsi-fungsi sosial tersebut dianggap sama dengan hubungan antara fungsi-fungsi biologis dalam suatu organisme.

Teori Struktural Historis
(Menurut Max Weber)
Dimana tingkah laku manusia seakan-akan ditentukan hanya oleh pranata ekonomi dengan tekanan khusus, padahal kenyataannya bahwa tingkah laku manusia berhubungan langsung dengan hubungan produksi yang melibatkannya.

Teori Struktural Historis
(Menurut Hegel)
Dengan demikian orang-orang yang mempunyai akses terhadap faktor-faktor produksi akan mempunyai bentuk tingkah laku yang berbeda dari mereka yang tidak memiliki akses tersebut.

Teori Struktural Historis
(Menurut Karl Marx)
Relasi produksi tersebut menimbulkan klas-klas sosial dalam masyarakat, dan tingkah laku sosial sebetulnya tidak lebih dari masalah yang muncul dari pertarungan antar kelas.

Teori Struktural A-Historis
(Menurut Levi Strauss)
Teori ini beranggapan bahwa tingkah laku manusia ditentukan oleh beberapa struktur apriori yang asal-usulnya tidak dapat dijelaskan oleh perkembangan sejarah, bahkan sebaliknya sejarah dibentuk oleh watak struktur-struktur tersebut.

Teori Fenomenologi
(Menurut Muhadjir, Dalam Tjipto 2009: 68)
Pendekatan fenomenologi mengakuai adanya kebenaran empiric etik yang memerlukan akal budi untuk melacak dan menjelasskan serta berargumentasi. Akal budi ini mengandung makna bahwa kita perlu menggunakan criteria lebih tinggi lagi dari sekedar true or false.

Tujuan Mempelajari ISD

ISD membantu perkembangan wawasan penalaran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh
wawasan yang lebih luas dan ciri – ciri kepribadian yang diharapkan dari sikap mahasiswa, khususnya berkenaan dengan sikap dan tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia – manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan secara timbal balik. Tujuan lainnya adalah memberikan pengetahuan dasar tentang konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala social dan masalah social yang ada dalam masyarakat selalu bersifat kompleks kita hanya bisa memahaminya secara kritis, maka dari itu ilmu sosial ini mempunyai peran penting untuk kehidupan bermasyarakat.

Pengertian Bahasa
§  Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3)Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya.
§  Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.
§  Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik
Manfaat Menguasai Bahasa Asing

Memasuki era globalisasi dan menyambut MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), Indonesia akan menjadi melting pot bagi masyarakat dari berbagai negara dengan latar belakang bahasa dan budaya yang berbeda. Agar tidak kalah di negeri sendiri, Anda harus mampu membekali diri agar siap bersaing dengan pekerja asing. Mempelajari lebih dari satu bahasa akan memberikan kesempatan yang jauh lebih besar untuk diterima di perusahaan internasional. Banyak perusahaan-perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia seperti Jepang, Jerman dan Cina. Oleh karena itu, kesempatan Anda untuk diterima di perusahaan tersebut akan terbuka lebih lebar jika Anda menguasai bahasa asing. Selain itu, Anda juga memiliki kesempatan memiliki jenjang karir berskala global.

Pembahasan
sejauh mana masyarakat mengetahui dan mengenal bahasa selain bahasa indonesia. oleh karena itu saya mencari tau dengan cara memberi pertanyaan kepada mereka mengenai fungsi, dan manfaat mempelajari / menguasai bahasa selain bahasa indonesia.

hasil yang diperoleh

1.      Nama : Aulia Santika
Mahasiswi jurusan fashion management
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan inggris

Menurut dia bahasa asing itu penting pada era globalisasi, bahasa asing mempunyai peran cukup besar pada era globalisasi, karena dengan menguasai paling tidak 1 bahasa asing akan memudahkan kita berkomunikasi dan juga menambah wawasan serta pengetahuan kita, juga kita dapat mempelajari budaya baru dan mengambil hal positive dari budaya tersebut.

2.         Nama : Awala Diana Rahma
Mahasiswi jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Inggris

Awala mengatakan bahwa peran penguasaan bahasa asing sangatlah penting karena sekarang ini untuk memudahkan mencari pekerjaan setidaknya kita harus memiliki paling tidak satu bahasa asing (selain bahasa Indonesia)  yang harus kita kuasai. Apalagi di era globalisasi ini semua sudah terpengaruh bahasa inggris dimulai dari semakin banyaknya pendengar musik western.

3.          Nama : Anita Akbar Sugiharto
Mahasiswi jurusan Marketing Communication
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Inggris

Bahasa asing sangatalah penting di era globalisasi seperti sekarang, karena bahasa asing di jadikan alat komunikasi antar negara dan juga bangsa. Menurutnya di era globalisasi ini kita tidak hanya bersosialisasi dengan orang dari dalam negeri saja melainkan juga dengan bangsa lain yang tentunya menggunakan bahasa yang berbeda dengan kita. Oleh karena itu diperlukannya bahasa internasional untuk memudahkan kita berkomunikasi.

4.       Nama : Ayu Setyawati Fatima
Mahasiswi jurusan Design Visual Advertising
Bahasa yang dikuasai : Indonesia, Inggris dan Korea

Menurut dia penguasaan bahasa asing sangat dibutuhkan jika kalian bercita – cita ingin bertempat tinggal diluar negri karena bahasa kedua dibutuhkan untuk menjembatani agar kita mudah untuk belajar bahasa asing di negara yang ingin kita tuju. Tetapi dia juga mengatakan supaya kita tidak meninggalkan budaya, adat, serta norma yang sudah kita tanam sebagai warga indonesia.

5.           Nama : Diah Kusuma
Mahasiswi jurusan Pendidikan Kedokteran
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Inggris

Peran bahasa asing di era globalisasi menurutnya sangatlah penting karena informasi dan komunikasi sudah dilakukan secara global yang mana menggunakan bahasa internasional yaitu bahasa inggris. Selain itu, bahasa asing lainnya cukup penting untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan mengenai negara lain.

6.           Nama : Livy Alkadia
Mahasiswi jurusan Teknik Industri
Bahasa yang dikuasai : Indonesia, Inggris, dan Korea

Menurut dia bahasa asing sangatlah penting untuk alat komunikasi yang kita gunakan untuk menjembatani hubungan antara banyak pihak secara global. Bahasa asing juga digunakan dia untuk mencari networking dan mengetahui informasi dari negara lain.

7.      Nama : Lydia Liana Kristanti
Mahasiswi jurusan Akuntansi
Bahasa yang dikuasai : Indonesia dan Inggris

menurutnya peran bahasa asing sangatlah penting. dalam era globalisasi ini peran bahasa asing sangatlah besar, terutama bahasa inggris yang merupakan bahasa internasional. dan sudah banyak pula perusahaan yang menetapkan standar kemampuan bahasa inggris dalam perusahaan. dan apabila kita tidak mengikuti arus globalisasi kita akan tertinggal jauh oleh mereka yang menguasai bahasa asing.

8.      Nama : Najmia Rizkiana
Mahasiswi jurusan Pariwisata
Bahasa yang dikuasai : Indonsia dan Inggris

Bahasa asing sangatlah penting, menguasai bahasa asing membantu kita dalam berkomunikasi dengan orang lain, menurut dia juga pada era globalisasi ini bahasa asing sangatlah berperan. karena dijaman sekarang semua dapat diakses dengan cepat, dan juga kita dapat dengan cepat bertemu dengan orang yang tinggal di negara lain hanya dengan melalui internet, untuk dapat berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara kita harus menguasai bahasa asing. dan dengan penguasaan bahasa asing dapat mengurangi terjadinya konflik karena kesalah pahaman dalam berkomunikasi.

9.      Nama : Viyaya Anitasari
Mahasiswi jurusan Ilmu Sejarah
Bahasa yang dikuasai : Indonesia, Inggris dan Korea

berbahasa asing sangatlah penting untuk meminimalisir terjadinya kesalahan saat sedang berkomunikasi dengan orang luar. dan dengan pengetahuan berbahasa asing yang baik tentunya dimasa yang akan datang kita akan dipermudah untuk mencari suatu pekerjaan.

10.    Nama : Kara Kinanti
Mahasiswi jurusan Sastra Mandarin
Bahasa yang dikuasai : Indonesia , Inggris . dan Mandarin

Sejak dibangku sekolah dasar kita sudah diajarkan berbahasa inggris. Dari sini kita bisa melihat bahwa penguasaan bahasa asing sangatlah penting untuk kedepannya. Kita sudah dipersiapkan untuk paling tidak mampu menguasai sedikitnya dua bahasa ( bahasa ibu & luar) untuk persiapan mencari pekejaan dimasa depan dan untuk kita berkomunikasi dengan dunia luar dengan menggunakan bahasa inggris yang mana menjadi bahasa internasional


Kesimpulan 

hasil yang di dapat dari data yang saya cari bahwa mereka semua setuju akan pentingnya menguasai bahasa asing. dan kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa di era globalisasi ini sangat di anjurkan untuk kita setidaknya memiliki 2 bahasa yang harus kita kuasai untuk  memudahkan kita dalam berkomunikasi secara global dan untuk memperluas networking, juga untuk memperluas wawasan akan negara tersebut. dan tujuan penulisan ini  agar kedepannya masyarakat mulai mempelajari bahasa asing yang mereka sukai untuk kepentingan bersama dimasa yang akan datang.

0 comments:

Post a Comment

Created By Sora Templates