Thursday, January 4, 2018

Berkunjung Ke Museum Nasional

Museum Nasional
Museum Nasional merupakan museum tertua dan terbesar di Asia Tenggara. Didirikan pada tanggal 24 April 1778, Museum ini juga dikenal sebagai gedung Gajah atau Gedung Arca, karena terdapat patung gajah yang terbuat dari perunggu di halaman depan yang merupakan pemberian dari Raja Siam (Thailand) pada Maret 1871. Bangunan museum ini terdiri dari bangunan lama dan bangunan baru

Museum Nasional tidak hanya berfungsi sebagai lembaga studi dan penelitian tetapi juga berfungsi sebagai pusat informasi yang bersifat edukatif, kultural dan rekeatif. Museum Nasional memiliki banyak koleksi benda-benda budaya dari seluruh Nusantara. Diantaranya arca-arca, prasasti yang berasal dari kerajaan-kerajaan di Nusantara, juga benda-benda seni budaya dan beraneka ragam benda-benda yang digunakan dalam ritual adat dari berbagai suku bangsa di Indonesia.

Koleksi yang dikelola di Museum Nasional ini berjumlah lebih dari 141.000 benda terdiri dari tujuh jenis koleksi yaitu koleksi yaitu koleksi prasejarah, arkeologi, keramik, numismatic dan heraldic, sejarah, etnografi dan geografi. Koleksi tersebut dapat anda lihat dalam Sembilan ruangan berbeda.
Lantai satu pada bangunan baru museum ini bertemakan manusia dan lingkungan, disini anda dapat melihat koleksi-koleksi artefak dan fosil manusia purba juga informasi yang berkaitan dengan kehidupan mereka terdapat pada ruangan ini.





Dan di lantai dua  mengusung tema IPTEK yang berisikan koleksi-koleksi yang memperlihatkan kemajuan teknologi yang berhasil diciptakan manusia. Aspek – aspek ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlihatakan pada ruangan ini meliputi aksara dan bahasa, system hukum, astronomi dan navigasi, arsitektur, pengobatan dan pengolaan makanan, alat komunikasi dan transportasi.

                                                                                               












Lantai tiga bertemakan organisasi social dan pola pemukiman, dilaiantai ini anda dapat melihat koleksi berupa peralatan sehari-hari, perhiasan, benda-benda symbol kekuasaan, pakaian dan benda-benda yang lainnya.





















Lantai empat merupakan ruangan yang menyimpan koleksi emas dan keramik. Tidak kurang ari 35 kilogram emas yang meliputi perhiasan, benda benda upacara dan mata uang yang kebanyakan berasal dari khasanah Wonoboyo, yang merupakan salah satu temuan paling spektakuler abad 20 di Indonesia. Diruangan ini juga anda dapat melihat koleksi kramik dari berbagai negara di Asia. Sayangnya di lantai teratas pada gedung ini anda tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar demi keamanan koleksi – koleksi tersebut.

Jam buka Museum Nasional                                    Tiket masuk
Selasa – kamis 08.00-16.00                                         Dewasa IDR 5.000
Jum’at 08.00-16.00                                                     Anak-anak IDR 2.000
Sabtu – Minggu 08.00-17.00                                      Turis Asing IDR 10.000
Tutup

Senin dan hari libur Nasional 

Friday, June 16, 2017

Karakteristik Kewirausahaan

Apa yang penting bagi keberhasilan pemilik usaha kecil maupun pengusaha? Pengetahuan, keterampilan dan bakat.
Namun, banyak pesaing memiliki ciri-ciri yang sama seperti itu. Kunci untuk mengalahkan persaingan dan mencapai keberhasilan adalah mental, yang tercermin dalam sikap seseorang, secara penuh dikontrol oleh individu dan tidak memerlukan uang. Hal ini berlaku pada setiap aktivitas manusia tidak hanya bisnis, baik dalam olahraga, seni, dan politik.

Menurut Zimerer (1996) seseorang mengembangkan keterampilan berpikir menggunakan otak sebelah kiri, sedangkan untuk mengembangkan ketermpilan kreatif dengan menggunakan otak kanan dengan ciri-cirinya adalah:
  1. Selalu bertanya “apa ada cara yang lebih baik?”
  2. Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan rutinitas
  3. Berefleksi/merenungkan dan berpikir dalam
  4. Berani bermain mental, mencoba melihat masalah dari perspektif yang berbeda.
  5.  Menyadari kemungkinan banyak jawaban daripada satu jawaban yang benar.
  6. Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai kesuksesan Materi Kuliah Kewirausahaan 16
  7. Mengorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovatif.
  8. Memiliki ketrampilan ”helikopter” yaitu kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah.

Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Gooffrey G. Meredith (1996)

Perilaku Wirausaha:
1. Perilaku Seorang Wirausaha - Instrumental
Perilaku seorang wirausaha yang pertama menurut Imam Santoso Sukardi adalah perilaku intrumental, maksud dari perilaku instrumental adalah perilaku yang selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada dilingkungannya untuk membantu dirinya mencapai tujuan yang hendak dicapainya dalam berwirausaha. Seorang wirausaha yang berperilaku instrumentan juga selalu mencari sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk kebaikan usahanya, dengan kata lain segala sesuatu yang ada di sekelilingnya dapat bermanfaat dan dipandang sebagai suatu "instrumen" alat untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai.
2. Perilaku seorang wirausaha - Prestatif
Perilaku seorang wirausaha menurut Imam Santoso Sukardi yang kedua adalah perilaku prestatif. Perilaku yang satu ini sudah saya jelaskan pada kesempatan yang lalu pada artikel yang berjudul pengertian perilaku prestatif. Namun, akan saya singgung sedikit mengenai perilaku ini. Maksud dari perilaku prestatif adalah suatu perilaku yang menunjukkan bahwa seorang wirausaha dalam berbagai situasi selalu tampil lebih baik, lebih efektif dari pada yang sebelumnya. Dengan kata lain bahwa wirausahanya akan semakin berkembang.
3. Perilaku seorang wirausaha - Keluwesan bergaul
Perilaku seorang wirausaha yang ke-tiga menurut Imam Santoso Sukardi adalah keluwesan dalam bergaul, arti atau maksud dari perilaku yang ketiga ini adalah perilaku yang selalu berusaha untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitar dengan cepat dan baik. Atau dapat dikatakan seorang wirausaha harus selalu aktif bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar, sehingga hubungannya dengan masyarakat di sekiliingnya baik atau dekat.
4. Perilaku seorang wirausaha - Kerja keras
Perilaku seorang wirausaha yang ke-empat adalah perilaku kerja keras. Saya yakin anda sudah mengetahui definisi dari kerja keras ini, maksud dari kerja keras adalah perilaku yang tidak mudah menyerah, tidak mudah mengeluh dan melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya dan sampai selesai. Seorang wirausaha yang bekerja keras aka mengutamakan kerja dan mengisi waktu yang ada untuk kepentingan pribadi dan usahanya (tidak ada waktu yang terbuang sia-sia).
5. Perilaku seorang wirausaha - keyakinan diri
Perilaku seorang wirausaha yang kelima adalah perilaku keyakinan diri. Maksud dari perilaku keyakinan diri adalah suatu perilaku atau sikap percaya diri atau yakin atas kemampuan yang dimiliki, sehingga bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa ragu-ragu dan selalu optimis untuk mencapai kesuksesan dalam usahanya.
6. Perilaku seorang wirausaha - pengambilan risiko
Menurut Imam Santoso Sukardi perilaku seorang wirausaha yang keenam adalah perilaku pengambilan risiko. Maksud dari perilaku yang satu ini adalah seorang wirausaha harus mempunyai keberanian dalam memutuskan suatu keputusan yang ada risikonya, seorang wirausaha juga harus siap menanggung risiko yang akan dihadapinya. Walaupun demikian seorang wirausaha juga dituntut untuk cermat, berhati-hati dan memperhitungkan benar risiko yang akan didapat.
7. Perilaku seorang wirausaha - swa-kendali (personal control / pengendalian diri)
Maksud dari perilaku seorang wirausaha yang ketujuh ini adalah perilaku yang merujuk pada pribadi wirausaha yang memutuskan kapan dia harus bekerja lebih keras, kapan dia harus meminta bantuan kepada orang lain, dan kapan dia harus merubah strategi dalam bekerja, dalam menghadapi hambatan. Personal kontrol mencakup pengertian swadaya dan swakendali.
8. Perilaku seorang wirausaha - inovatif
Perilaku seorang wirausaha yang kedelapan menurut Imam Santoso adalah inovatif. Artinya seorang wirausaha harus memiliki perilaku yang inovatif atau selalu berpandangan ke depan untuk mancari cara-cara atau teknik-teknik baru untuk membuat usahanya bekerjembang. Inovatif ini lebih mengarah ke dalam sesuatu yang khas, unik dari hasil pemikirannya. Inovatif juga dapat diartikan dengan melakukan pengembangan-pengembangan atau penyempurnaan sesuatu yang sudah ada (imitative innovative).
9. Perilaku seorang wirausaha - Kemandirian
Perilaku seorang wirausaha yang kesembilan adalah kemandirian. Maksud dari perilaku ini adalah seorang wirausaha harus berusaha untuk selalu mandiri, dan selalu mengembalikan perbuatannya sebagai tanggung jawab pribadi. Selain itu juga tidak tergantung kepada orang lain, karena mandiri itu lebih baik, lebih irit dan hasil karya sendiri dan pengerjaannya sesuai dengan yang diiginkannya. Dia juga dapat saja bekerja dalam kelompok selama mendapati kebebasan bertindak pengambilan keputusan kerja, menentukan tujuan kelompok serta memilik alternative perilaku. 


Sikap Wirausaha:
1.  Memiliki gairah pada bisnis
Bekerja harus menyenangkan. Gairah akan membantu mengatasi saat-saat sulit dan mempengaruhi orang untuk bekerja pada Anda dan ingin berbisnis dengan Anda. Gairah tidak dapat diajarkan. Ketika gairah ini mulai berkurang, yang biasanya akan muncul karena masa-masa sulit, ambil waktu untuk menenangkan diri. Apakah itu satu jam atau satu minggu, ambil semua alasan Anda ketika memulai bisnis dan mengapa Anda ingin menjadi bos sendiri. Yang harus memperbaharui gairah Anda.
2.  Buatlah contoh kepercayaan
Orang-orang memiliki keyakinan pada orang yang dapat dipercaya dan ingin bekerja untuk mereka dalam budaya integritas. Hal yang sama berlaku juga pada pelanggan.
3.  Jadilah fleksibel, kecuali dengan nilai-nilai inti
Mengingat bahwa rencana dan strategi akan berubah seiring waktu. Fleksibilitas untuk perubahan yang cepat merupakan keunggulan yang dimiliki bisnis kecil melebihi bisnis besar. Hal ini berlaku untuk perencanaan keuntungan dan biaya operasional, namun tidak ada kompromi terhadap nilai-nilai inti.
4.  Jangan biarkan rasa takut gagal terus kembali
Kegagalan adalah kesempatan untuk belajar. Hampir semua hal ini sama, pemilik modal lebih suka menginvestasikan uang pada seorang individu yang mencoba dan gagal mendirikan sebuah perusahaan dibandingkan pada seseorang yang belum pernah mencoba.
5.  Membuat keputusan tepat waktu
Tidak masalah untuk mengandalkan intuisi Anda. Perencanaan dan pemikiran yang baik. Tapi penundaan menyebabkan kehilangan kesempatan.
6.  Aset terbesar perusahaan adalah Anda
Jaga dirimu baik-baik. Kesehatan lebih berharga daripada mesin paling mahal atau perangkat lunak komputer milik perusahaan. Anda tidak harus memilih antara keluarga atau perusahaan, bermain atau bekerja. Menjaga kesehatan Anda untuk keseimbangan dan energi, yang pada waktunya akan meningkatkan performa mental anda.
7. Kendalikan ego
Jangan mengambil laba perusahaan dan menghabiskannya untuk mainan mahal agar mengesankan orang lain. Buatlah persiapan untuk segala kebutuhan tak terduga dan peluang bisnis baru yang muncul tiba-tiba. Ini berarti mendengar saran dan ide-ide bisnis baru tidak peduli seberapa gila itu semua.
8.  Percaya
Anda harus percaya pada diri sendiri, perusahaan Anda, dan bahwa Anda akan berhasil. Keyakinan ini akan menular pada karyawan, pelanggan, pemegang saham, pemasok dan setiap orang yang berurusan dengan Anda.
9. Mendukung dan menerima kritik dengan senang. Akui kesalahan Anda.
Sebagai seorang wirausaha harus terus-menerus meyakinkan karyawan bahwa semua berjalan baik sekalipun pendapat ​​mereka yang sesungguhnya bahkan berseberangan dengan pendapat bos. Menyatakan sebuah opini atau memberi masukkan pada pernyataan misi perusahaan tidak akan jadi masalah.
10.  Menjaga etos kerja yang kuat
Karyawan Anda akan mengikuti langkah Anda. Ini juga akan membantu Anda mengalahkan pesaing dengan mendorong mereka bekerja keras, terutama ketika produk atau jasa yang dijual sangat mirip dengan pesaing.
11.  Segera bangkit dari rintangan
Dalam wirausaha pasti akan ada rintangan dan pasang surut yang muncul. Belajarlah dari situasi tersebut dan buatlah perencanaan untuk melewati masa itu. Karena Anda tidak dapat mengubah masa lalu.
12.  Segera keluar dari zona nyaman untuk mengejar sesuatu yang penting
Anda pasti tidak akan merasa nyaman begitu saja dengan perubahan pada teknologi, orang-orang, misi, persaingan, dll. Tapi sangat penting bagi perusahaan dan Anda untuk keluar dari zona nyaman demi meraih hal yang lebih baik. Ini akan membuat bisnis Anda lebih berkembang.


Karakteristik Kewirausahaan

Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang membutuhkan karakteristik dan juga memiliki sifat kewirausahaan. Karakteristik seorang pengusaha adalah:
  • Percaya diri
  • Berorientasikan tugas dan hasil
  • Berani mengambil risiko
  • Kepemimpinan
  • Keorisinilan
  • Berorientasi ke masa depan
  • Jujur dan tekun

Kisah Sukses

Chairul Tanjung. Nama ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga anda. Ya, beliau adalah salah satu pengusaha sukses kebanggaan Indonesia. Beberapa perusahaan besar dan terkenal yang beliau miliki saat ini diantaranya Bank Mega, Detikcom, TRANS TV, TRANS7, TRANS STUDIO (Bandung dan Makassar), BSM ( Bandung Super Mall), Carrefour, dan masih banyak lagi perusahaan-perusahaan lain yang berada di bawah pimpinannya.

Disini, saya tidak akan membahas terlalu detil tentang perusahaannya. Saya hanya ingin berbagi tentang perjalanan "Si Anak Singkong" ini membangun kerajaan bisnisnya, dari nol, bukan warisan atau mengembangkan bisnis keluarga, tapi benar-benar dari nol.

Chairul Tanjung lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1962. Sebenarnya, Chairul Tanjung lahir di keluarga yang cukup berada. Ayahnya, A.G. Tanjung adalah seorang wartawan surat kabar. Pada saat Orde Baru terbentuk, sang ayah terpaksa harus menutup perusahaan pers nya karena tulisannya banyak berseberangan dengan penguasa politik saat itu. Hal ini membuat orang tuanya terpaksa menjual rumah dan pindah ke sebuah kamar losmen yang sempit.

Kedua orang tua beliau sangat tegas dalam mendidik anak, menurut mereka, untuk keluar dari jurang kemiskinan, pendidikan adalah langkah yang harus ditempuh.

Setelah lulus dari SMA Boedi Oetomo pada tahun 1981, Chairul Tanjung melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia. Selama kuliah, Chairul Tanjung dikenal sebagai mahasiswa teladan. Hal ini terbukti dengan diperolehnya penghargaan sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional pada tahun 1984-1985.

Tingginya biaya kuliah, membuat jiwa bisnis Chairul Tanjung muncul saat itu. Untuk membiayai kuliahnya, beliau pernah membuka usaha foto kopi di kampusnya. Beliau juga pernah berjualan kaos dan buku kuliah stensilan.

Setelah lulus, beliau sempat mencoba membuka usaha, yaitu toko perlatan medis dan laboratorium. Tapi sayang, bisnisnya ini mengalami kebangkrutan. Selain itu, beliau juga membuka usaha di bidang kontrkator dan telah mengerjakan berbagai proyek industri terutama barang yang berbahan dasar rotan. Kemudian beliau membangun sebuah perusahaan, yaitu perusahaan PT. Pariarti Shindutama bersama beberapa orang temannya pada tahun 1987 dengan modal awal Rp.150 juta yang beliau peroleh dari Bank Exim. Pada awalnya, bisnis ini terbilang lancar. Bahkan mampu menangani beberapa jenis ekspor, termasuk sepatu. Saat itu, bisnis mereka mengalami kemajuan. Tapi beliau memiliki jalan pikiran yang berbeda dengan rekan bisnisnya. Sehingga beliau keluar dan mendirikan usahanya sendiri.

Setelah keluar dari PT. Pariarti Shindutama tadi, beliau membidik tiga bisnis inti, yaitu keuangan, properti, dan multi media. Lalu berdirilah Para Group. Perusahaan konglomerasi ini memiliki Para Inti Holindo sebagai Father Holding Company yag membawahi beberapa sub holding, yakni Para Inti Propertindo (properti), Para Global Investindo (bisnis keuangan), dan bidang media dan investasi.

Dalam bidang properti, Para group memiliki Bandung Super Mall yang menghabiskan dana hingga 99 milyar. Dalam bidang investasi, Para Group, melalui perusahaannya, Trans Corp, membeli 40% saham Carrefour, MoU pembelian saham ini ditandatangani di Perancis, pada tanggal 12 Maret 2010.

Pada tahun 2010 itu, Majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di dunia, dan Forbes memasukkan Chairul Tanjung sebagai salah satu orang terkaya di dunia, asal Indonesia.
Pada tahun 2011, Forbes kembali memasukkan namanya di peringkat 11 orang terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan sebesar 2,1 Milyar dolar AS.
Saat ini, Chairul Tanjung berada di posisi 5 besar daftar orang terkaya di Indonesia.

Chairul Tanjung meresmikan perubahan nama Para Group menjadi CT Corp Pada 1 Desember 2011.
CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding, yaitu Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan financial, media, hiburan, gaya hidup dan sumber daya alam.

Menurut Chairul Tanjung, modal memang penting dalam sebuah bisnis. Namun, kemauan dan kerja keras adalah hal lain yang wajib dimiliki oleh seorang pengusaha. Lalu yang terpenting dalam sebuah bisnis menurut beliau adalah mengembangkan jaringan atau networking seluas-luasnya. Mendapatkan mitra kerja yang handal adalah segalanya, baginya, membangun kepercayaan pasar, sama pentingnya dengan membangun integritas. Tidak hanya berteman dengan perusahaan-perusahaan besar bahkan beliau menggambarkan hubungan baik dengan  pengantar surat sekalipun adalah hal yang penting. Jika perusahaan sepi order, maka relasi seperti ini bisa dimanfaatkan untuk membuka order lagi.

Bagi generasi muda yang akan terjun ke dunia bisnis, Si anak singkong ini berpesan agar generasi muda mau bersabar dan menapaki tangga bisnis satu per satu. Karena membangun bisnis itu tidak seperti membalikkan telapak tangan. Jangan sampai terpancing untuk menggunakan jalan pintas (instant), karena dalam usaha, kesabaran adalah kata kuncinya. Memang sangat manusiawi jika kita dalam berusaha ingin segera mendapatkan hasilnya. Namun tidak semua hasil bisa diterima langsung.

Menurut beliau, anda tidak perlu malu untuk melakukan usaha dengan modal kecil walaupun untungnya kecil. Karena beliaupun mendapatkan keuntungan pertamanya hanya sebesar Rp.150;.

sumber http://pencaripeluangbisnis.blogspot.co.id/2013/12/kisah-sukses-chairul-tanjung-si-anak.html

Daftar pustaka
Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara 
ebook KEWIRAUSAHAAN, BUKU AJAR Oleh Gede Sandiasa, S.Sos, M.Si 
Hasibuan, Malayu S. P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. 

Monday, April 24, 2017

KEPEMIMPINAN PERUSAHAAN


KEPEMIMPINAN PERUSAHAAN



 Definisi Kepemimpinan
Kepemimpinan tampaknya lebih merupakan konsep yang berdasarkan pengalaman. Arti kata-kata ketua atau raja yang dapat ditemukan dalam beberapa bahasa hanyalah untuk menunjukan adanya pembedaan anatara pemerintah dari anggota masyarakat lainnya. Banyaknya konsep defiisi kepemimpinan yang berbeda hampir sebanyak jumlah orang yang telah berusaha untuk mendefinisikannya. Untuk lebih mempermudah pemahaman kita, maka akan diacuh satu definisi yang kiranya mampu menjadi landasan untuk membahas konsep kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya (Joseph C. Rost.,1993). Unsur kunci dari definisi ini dirangkum pada gambar dibawah ini.


Kepemimpinan melibatkan hubungan pengaruh yang mendalam, yang terjadi di antara orang-orang yang menginginkan perubahan signifikan dan perubahan tersebut mencerminkan tujuan yang dimiliki bersama oleh pemimpin dan pengikutnya (bawahan). Pengaruh (influence) dalam hal ini berarti hubungan di antara pemimpin dan pengikut sehingga bukan sesuatu yang pasif, tetapi merupakan suatu hubungan timbal balik dan tanpa paksaan. Dengan demikian kepemimpinan itu sendiri merupakan proses yang saling mempengaruhi.


Pemimpin mempengaruhi bawahannya, demikian sebaliknya. Orang-orang yang terlibat dalam hubungan tersebut menginginkan sebuah perubhan sehingga pemimpin diharapkan mampun menciptakan perubahan yang signifikan dalam organisasi dan bukan mempertahankan status quo. Selanjutnya, perubahan tersebut bukan merupakan sesuatu yang diinginkan pemimpin, tetapi lebih pada tujuan (purposes) yang diinginkan dan dimiliki bersama. Tujuan tersebut merupakan sesuatu yang diinginkan, yang diharapkan, yang harus dicapai dimasa depan sehingga tujuan ini menjadi motivasi utama visi dan misi organisasi. Pemimpin mempengaruhi pengikutnya untuk mencapai perubahan berupa hasil yang diinginkan bersama.


Kepemimpinan merupakan aktivitas orang-orang, yang terjadi di antara orang-orang, dan bukan sesuatu yang dilakukan untuk orang-orang sehingga kepemimpinan melibatkan pengikut (followers). Proses kepemimpinan juga melibatkan keinginan dan niat, keterlibatan yang aktif antara pemimpin dan pengikut untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Dengan demikian, baik pemimpin atau pun pengikut mengambil tanggung jawab pribadi (personal responsibility) untuk mencapai tujuan bersama tersebut.




KEPENTINGAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI


Sejak bertahun-tahun lalu pakar psikologi dan sosiologi telah menjalankan kajian tentang proses kepemimpinan. Malah banyak juga buku tulisan dalam buku-buku popular yang menulis tentang kepemimpinan. Salah seorang penulis popular, Maccoby (1976) telah menggunakan istilah menarik untuk menggambarkan beberapa jenis pemimpin yang memimpin organisasi mereka. Istilah popular yang telah digunakan ialah:


1. Ahli kraf (craftsman) - Jenis pemimpin yang terkenal kerana orientasinya kepada tugas atau pengeluaran, menitikberatkan mutu, dan gemar membina rekod yang baik.
2. Pejuang di hutan (jungle fighter) - Jenis individu yang gemar mencari dan mendapat kuasa kerana hidup dan kerja ditanggap sebagai suatu belantara. Rekan sekerja dianggap sebagai musuh. Dua jenis pejuang di hutan ialah singa yang suka menawan dan membina, manakala serigala yang memajukan diri melalui politik
3. Orang organisasi (the company man) - Individu yang minatnya kepada kerjasama, dedikasi, komitment, kestabilan, dan kesejahteraan.
4. Pemburu (gamesman) - Inilah istilah Maccoby kepada jenis pemimpin yang baru, yaitu seorang yang mencari kekuasaan melalui cabaran, kegiatan bersaing serta kaedah dan penemuan baru. Matlamatnya ialah mencari kemenangan dan menjadi juara serta berminat memajukan taktik dan strategi yang diperlukan untuk menjadi juara.


Menurut Nik Rashid (1993), walaupun sudah banyak buku seperti Gamesman menjadi popular, ia tidak menolong kita secara sebenarnya memahami apa kepemimpinan yang berkesan dalam organisasi. Buku-buku ini dapat menarik perhatian kita kerana imiginasinya. Peristiwa yang dijadikan contoh ialah hasil daripada pengalaman, tetapi tidak berunsur saintifik, tidak memberi penerangan yang mencukupi, tidak tepat dan jauh sekali untuk menjadi umum (generalizable). Pada saat ini, adalah menjadi suatu amalan yang diterima bahawa keberkesanan kepemimpinan banyak bergantung kepada adanya individu yang sesuai untuk keadaan atau situasi tertentu dan adanya bebarapa kumpulan yang sesuai bagi situasi serta kumpulan subordinat sementara. Lantaran itu, ciri tingkah laku ketua, ciri pengikut atau subordinat, iklim organisasi dan matlamat perlu diberi perhatian.
.
Kepemimpinan menurut Nik Rashid (1993) akan melibatkan penggunaan pengaruh, komunikasi, dan matlamat. Kepemimpinan ialah satu percobaan untuk pengaruh-mempengaruhi antara pribadi, yang diarahkan melalui proses komunikasi, menuju pencapaian satu tujuan atau beberapa tujuan. Sebagai suatu kegiatan dan tingkahlaku untuk mempengaruhi, kepemimpinan sering dikaitkan dengan kemampuan berkomunikasi yang berkesan. Ini sesuai dengan pendapat para sarjana yang menyatakan kepimpinan sebagai pengaruh antara perseorangan yang dilaksanakan dalam situasi menerusi proses komunikasi ke arah pencapaian tujuan khusus (Tannembaum dan Yulk, 1992).


Menurut Azahari (1998), konsep kepemimpinan melibatkan delapan dimensi nilai seperti agama, budaya, ekonomi, politik, estetika, teknologi, sosial, dan psikologi dalam diri seseorang pemimpin dan orang yang dipimpin. Manakala, sesebuah organisasi adalah sebuah sistem sosial yang mempunyai beberapa subsistem yang saling berkait seperti subsistem pentadbiran, subsistem ekonomi atau teknikal, subsistem manusia atau sosial dan subsistem maklumat. Dalam setiap organisasi terdapat pemimpin (ketua) dan orang-orang yang dipimpin (pekerjapekerja). Bilangan orang yang dipimpin berbeda dari sebuah organisasi ke sebuah organisasi bergantung kepada saiz organisasi berkenaan. Peranan pemimpin adalah untuk memastikan semua subsistem-subsistem dalam sesebuah organisasi berjalan dengan lancar supaya tercapai objektif-objektif organisasi. Dengan demikian pemimpinpemimpin menjalankan peranan-peranan sebagai pengeluar pelaksana innovator dan intergrator.


Untuk mewujudkan pemimpin menjalankan peranan-peranan ini dengan berkesan pemimpin hendaklah mempunyai beberapa kemampuan diantaranya kemampuan teknik, kemampuan bekerja dan manusia, kemampuan konseptual dan kemampuan komunikasi. Dalam konsep kepemimpinan organisasi, yaitu konsep kelompok merupakan satu sistem pengemblengan dan penyatuan sumber, perjuangan, komitmen, arah, dan sebagainya, dalam satu tindakan bersama ke arah kebaikan yang berlipat ganda (Azahari, 1998).


FUNGSI KEPEMIMPINAN


Azahari (1998) menyatakan terdapat lima fungsi kepemimpinan yaitu :
1. Pengendalian Kumpulan, yaitu pemimpin perlu membentuk, memperkuat, dan mengembangkan kumpulan.
2. Menunjukkan Arah Tuju, yaitu wawasan, matlamat, tujuan, pengharapan, standard, pencapaian kualiti, dan sebagainya.
3. Mengendalikan Kerja Berkumpulan terutama dalam organisasi.
4. Membangunkan Anggota Kumpulan.
5. Menyempurnakan Penilaian, yaitu dalam kumpulan (organisasi), arah, kerja, anggota (pengikut/pekerja), dan penilaian


Kepimpinan juga ditakrifkan sebagai aktiviti mempengaruhi individu supaya berusaha secara sukarela untuk mencapai objektif sesuatu kumpulan (Jaafar, 1996). Pendapat ini serupa dengan pendapat Abdullah (1998) bahawa kepemimpinan sebagai sejenis tingkahlaku yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain supaya mereka sanggup dan secara senang hati melakukan apa yang dikehendaki oleh orang yang memimpin.




GAYA KEPEMIMPINAN DAN IMPLIKASINYA


Gaya kepemimpinan secara umum dapat dibagi menjadi 3 yaitu:




Gaya Kepemimpinan Otokratis

Dalam Gaya Kepemimpinan Otokratis, seorang Pemimpin atau Manajer Otokratis tidak memberikan wewenang pengambilan keputusan kepada bawahan. Pengambilan Keputusan dengan gaya kepemimpinan Otokratis ini biasanya tidak melakukan konsultasi atau mendengarkan gagasan dari bawahan terlebih dahulu. Gaya kepemimpinan ini sangat berguna pada saat keputusan harus diambil secepatnya atau ketika keputusan tersebut tidak memerlukan masukan maupun kesepakatan dengan tim atau bawahannya. Manajer atau Pemimpin yang menggunakan gaya otokratis ini harus memiliki keahlian pada bidang dimana dia harus mengambil keputusan dan kemampuan dalam mempengaruhi anggota Tim ataupun bawahannya untuk bekerjasama agar tercapainya tujuan yang dikehendakinya.Namun di sisi negatifnya, anggota Tim atau bawahannya akan merasa tidak dihargai sehingga berkurangnya motivasi kerja dan mengakibatkan tingginya tingkat absensi dan pertukaran karyawan.

Gaya Kepemimpinan Demokratis

Dalam Gaya Kepemimpinan Demokratis, Seorang Pemimpin atau Manajer biasanya meminta pendapat atau nasehat dari anggota Tim atau bawahannya sebelum mengambil keputusan. Anggota Tim ataupun bawahannya didorong untuk lebih kreatif dan diberi kesempatan untuk menyampaikan saran atau gagasan mereka meskipun keputusan terakhir masih berada di tangan Manajernya. Keputusan terakhir yang diambil pada dasarnya merupakan kesepakatan dari anggota tim dengan pemimpinnya atau bawahan dengan manajernya.
Karyawan atau anggota Tim yang bekerja dibawah gaya kepemimpinan manajemen Demokratis ini cenderung lebih bersemangat dan memiliki kepuasan kerja dan produktivitas yang tinggi. Namun disis negatifnya, gaya kepemimpinan Demokratis ini akan kurang efektif jika dihadapi dengan permasalahan atau situasi yang mengharuskan pemimpin atau manajernya mengambil keputusan yang cepat.

Gaya Kepemimpinan Laissez-faire

Dalam Manajemen yang mengadopsi Gaya Kepemimpinan Laissez-faire, Manajer atau Pemimpin akan memberikan bawahan kebebasan penuh dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan tugas yang dikerjakannya dan tentunya dengan batas waktu yang telah ditentukan oleh Manajer mereka. Para Manajer akan memberikan pendapat dan bimbingan ataupun sumber daya lainnya jika diperlukan.
Gaya Kepemimpinan Laissez-faire ini menghasilkan motivasi dan kepuasan kerja karyawan yang tinggi. Namun akan berdampak negatif bagi bawahan yang tidak dapat mengatur waktunya dengan baik dan bagi mereka yang tidak memiliki keahlian serta pengetahuan yang cukup dalam mengerjakan tugasnya.

sumber


Joseph C, Rost. (1993). Leadership for the Twenty-first Century Westport, Conn : Praeger, 1993. 

Tannebaum, R. and Yulk. (1992). How to choose the leadership pattern. New York : McGraw-Hill

Jaafar Muhamad (1996). Kelakuan organisasi. Kuala Lumpur: Leed Publication

Nik A. Rashid Ismail (1993). Kepemimpinan : ulasan teori dan kajiannya di Malaysia. dlm. Psikologi

Azahari Ismail (1998). Modul Kepemimpinan Iqra’. AA Consultant and Training

http://ilmumanajemenindustri.com/tiga-gaya-kepemimpinan-utama-dalam-manajemen/

Abdullah Hassan dan Ainon Muhamad (1998). Komunikasi untuk pemimpin. Kuala Lumpur: Utusan
Publication & Distributors Sdn. Bhd.


Wednesday, April 5, 2017

FRANCHISING

Apa itu franchise ??????

Dalam Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007 tentang Franchise (Warlaba), Franchise (Waralaba) adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap suatu sistem bisnis dengan ciri khas usaha di dalam rangka memasarkan barang dan jasa yang sudah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan atau dipergunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian franchise (waralaba).
Pengertian Franchisor adalah orang perseorangan atau badan usaha yang memberikan hak untuk memanfaatkan atau menggunakan Waralaba yang dimilikinya kepada Penerima Waralaba.
Pengertian Franchisee adalah orang perseorangan atau badan usaha yang diberikan hak oleh Pemberi Waralaba untuk memanfaatkan atau menggunakan Waralaba yang dimiliki Pemberi Waralaba.

Pada dasarnya Franchise adalah sebuah perjanjian mengenai metod pendistribusian barang dan jasa kepada para konsumen. Franchisor memberikan lisensi kepada franchisee dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan usaha pendistribusian barang dan jasa di bawah nama dan identitas franchisor dalam wilayah tertentu. Usaha tersebut haruslah dijalankan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan franchisor. Franchisor memberikan bantuan terhadap franchisee, maka sebagai imbalannya yaitu franchisee membayar sejumlah uang berupa initial fee dan royalty.
Menurut David Hess, Franchise (waralaba) dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu produk dan perdagangan Franchise (waralaba), dan format bisnis franchise (waralaba).
(1) Produk dan Perdagangan Franchise (Waralaba)
Dalam bentuk yang pertama ini franchisor memberikan lisensi kepada franchisee untuk menjual produk-produk franchisor. Contoh dari bentuk yang pertama ini adalah dealer mobil dan stasiun pompa bensin.
(2) Format Bisnis Franchise (waralaba)
Dalam bentuk yang kedua ini franchisor memberikan seluruh konsep bisnis yang meliputi strategi pemasaran, pedoman dan standar pengoperasian usaha dan bantuan dalam mengoperasikan franchise. Franchisee dalam hal ini mempunyai identitas yang tidak terpisahkan dari franchisor.

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN

1. Perusahaan Perseorangan
Bentuk kepemilikan yang paling sederhana dan paling popular masih tetap perusahaan perseorangan (sale proprietorship). Perusahaan perseorngan merupakan bentuk perusahaan yang dimiliki dan dikekola oleh satu orang.
1.1 Keunggulan perusahaan perseorangan :


- Mudah dibentuk : Salah satu sifat paling menarik dari bentuk perusahaan perseorangan ini adalah betapa cepat dan sederhananya bentuk ini dimulai. Jika wirausahawan ingin menjalankan perusahaan dengan nama pribadi, dia cukup mendapatkan izin dan langsung memulai usahanya.

- Bentuk kepemilikan yang murah untuk dimulai : Disamping mudah memulainya, perusahaan perseorangan ini juga yang paling murah biaya pembentukannya. Tidak ada dokumen resmi yang perlu dibuat. Wirausahawan cukup pergi ke pemerintah setempat, menyatakan bantuk usaha yang akan dimulainya dan membayar biaya iuran (fee) dan biaya perizinan (license).
- Insentif laba : Salah satu keunggulan dari bentuk perusahaan perseorangan adalah bahwa setelah pemilik membayar semua beban perusahaan, dia dapat mengambil sisanya yang berupa laba. Insentif laba adalah yang paling kuat, dan laba merupakan cara yang sempurna untk mempertahankan nilai dalam permainan usaha.
- Kewenangan penuh untuk mengambil usaha : Oleh karena pemilik perusahaan perseroan mengendalikan penuh jalannya perusahaan, dia dapat dengan cermat merespon perubahan, yang merupakan modal untuk menyesuaikan dengan perubahan pasar.
- Tidak ada pembatasan hokum khusus : Perusahaan perseorangan merupakan bentuk kepemilikan perusahaan yang paling sedikit diatur. Sewaktu pemerintah meminta informasi yang tmapaknya terus-menerus, tiada henti, cirir ini merupakan keistimewaan.
- Mudah dihentikan : Bila wirausahawan memutuskan untuk menghentikan kegiatannya, dia dapat dengan cepta menutup perusahaan ini meskipun dia tetap masih bertanggung jawab atas semua utang dan kewajiban yang tidak bisa dibayar oleh bisnisnya.

1.2 Kelemahan perusahaan perseorangan
- Kewajiban pribadi tidak terbatas : Kelemahan terbesar dari perusahaan perseorangan adalah kewajiban pribadi yang tidak terbatas terhadap pemilik, yang artinya bahwa pemilik perusahaan perseorangan secara pribadi bertanggung jawab atas semua utang perusahaan. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki semua harta perusahaan, dan bila bisnis gagal, kreditor atau pemberi utang dapat memaksa pemilik menjual harta-harta ini untuk menutup semua utangnya.
- Keahlian dan kemampuan terbatas : Perusahaan perseorangan memiliki otoritas keputusan tunggal, tetapi bukan berarti si pemilik memiliki berbagai keahlian yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan dengan baik usahanya.- Perasaan terisolasi : Menjalankan bisnis sendirian memungkingkan wirausahawan menjadi sangat fleksibel, namua juga membuatnya merasa terisolasi tanpa ada yang dapat didekati untuk membantu memcahkan masalah atau memberikan umpan balik atas ide baru. Kebannyak pemilik perusahaan perseorangan mengakui bahwa ada saaat-saat di mana mereka merasa sendirian serta memikul tanggung jawab sepenuhnya sendirian untuk setiap keputusan besar dalam bisnis.- Keterbatasan akses moda l: Agar perusahaan bisa tumbuh dan berkembang, pemilik perusahaan biasanya memerlukan tambahan sumber daya keuangan. Akan tetapi banyak pemilik perusahaan perseorangan telah mempertaruhkan semua yang dimilikinya untuk menjalankan bisnis dan telah menggunakan sumber-sumber daya pribadi sebagai agunan untuk pinjaman, shingga sangat sukar baginya untuk meminta tambahan dana lagi.-Kurangnya kesinambungan bisnis : Kurangnya kesinambungan merupakan sifat yang melekat pada perusahaan perseorangan. Bila pemilik meninggal, pension, dan sudah tidak mampu lagi perusahaan ini otomastis akan berakhir.


2. Persekutuan
Menurut Suparwoto (1997, hal 1) persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memiliki dan menyelenggarakan suatu usaha secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba. Persekutuan dapat didirikan oleh baik oleh dua orang atau lebih yang semuanya mempunyai usaha atau pun belum memiliki usaha. Firma merupakan salah satu bentuk dari persekutuan dan pendiri-pendirinya merupakan pemilik dari firma tersebut yang disebut dengan anggota-anggota atau sekutu-sekutu firma. Tujuaan pendirian persekutuan biasanya adalah untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain serta meningkatkan laba. Umumnya, perjanjian persekutuan dapat mencakup hal-hal apa pun yang diinginkan anggota persekutuan. Perjanjian persekutuan standar mencakup hal-hal:
  1. Nama Persekutuan
  2. Tujuan bisnis
  3. Domisili bisnis
  4. Lama persekutuan
  5. Nama para sekutu dan alamat resmi mereka
  6. Kntribusi dari masing-masing sekutu pada perusahaan, pada tahap pendirian
  7. Perjanjian tentang cara pembagian keuntungan dan kerugian
  8. Prosedur dalam memperluas bisnis
  9. Kesepakatan distribusi asset jika para sekutu sepakat mengakhiri
  10. Penjualan saham anggota
  11. Gaji, penarikan, dan pengeluaran bagi sekutu
  12. Ketidakaktifan sekutu
  13. Pembubaran sekutu
  14. Perubahan atau modifikasi perjanjian sekutu.
2.1 Keunggulan persekutuan
Mudah didirikan : Pemilik harus memperoleh perizinan bisnis dan menyerahkan formulir yang tidak terlalu banyak
- Kehalian yang saling melengkapi : Dalam perusahaan perseorangan, pemilik harus menjalankan semua fungsi manajemen dan tidak semua fungsi tersebut sesuai dengan pemilik. Dalam persekutuan, keahlian dan kemampuan masing-masing sekutu saling melengkapi sehingga memperkuat landasan manajemen perusahaan.- Pembagian laba : Tidak ada batasan mengenai cara para sekutu membagi laba perusahaan sejauh konsisten dengan perjanjian persekutuan dan tidak melanggar hak sekutu mana pun. Perjanjian persekutuan harus menyebutkan dengan jelas kontribusi masing-masing sekutu serta pembagian laba secara proporsional.- Pengumpulan modal yang lebih besar : Bentuk kepemilikan persekutuan secara nyata memperluas kumpulan modal yang tersedia untuk suatu bisnis- Kemampuan menarik sekutu terbatas : Apabila para sekutu saling memiliki, menjalankan, dan mengelola suatu bisnis, mereka disebut sekutu umum. Sekutu umum memiliki kewajiban tidak terbatas atas utang persekutuan dan biasanya memiliki peran katif di perusahaan. Setiap perusahaan biasanyan memiliki paling tidak satu sekutu umum, walaupun jumlah sekutu umum dalam suatu bisnis tidak dibatasi
2.2 Kelemahan persekutuan
Kewajiban tak terbatas pada setidaknya seorang sekutu : Setidaknya seorang sekutu dari setiap persekutuan haruslah menjadi sekutu umum. Sekutu umum memiliki kewajiban tak terbatas atas utang yang tersisa setelah asset persekutuan habis. Selain itu, sekutu umum bersifat semua dan sebagian, artinya kreditor dapat menuntut tanggung jawab atas utang persekutuan dari semua sekutu atau hanya dari salah seorang sekutu.
- Akumulasi modal : Bentuk persekutuan tidak seefektif bentuk kepemilikan perseroan yang bisa meningkatkan modal dengan menjual saham ke investor.- Kesulitan untuk menyingkirkan kepentingan persekutuan  tanpa membubarkan persekutuan : Kebanyakan perjanjian persekutuan membatasi cara sekutu bisa melepas saham bisnis itu. Sering terjadi bahwa anggota persekutuan diisyaratkan untuk menjual sahamnya kepada sekutu lain. Meskipun dlam perjanjian awal tercantum tidak ada jaminan bahwa sekutu-sekutu lain memiliki sumber keuangan untuk membeli saham sekutu itu. Bila tidak tersedia uang untuk membeli saham sekutu lain, sekutu baru dapat dipaksakan untuk masuk atau persekutuan dibubarkan, dibagi asetnya dan dimulainya persekutuan yang baru lagi.- Kurangnya kesinambungan : Bila sekutu meningggal, sahamnya tidak dapat diwariskan karena sekutu lain mungkin tidak ingin bermitra dengan orang yang mewarisi sahama sekutu yang meninggal tersebut.
3. Perseroan
Perseroan adalah bentuk yang paling rumit dari ketiga bentuk utama kepemilikan bisnis. Perseroan merupakan badan hokum tersendiri yang terpisah dari pemiliknya dan dapat berperan dalam bisnis, membuat kontrak, menggugat dan digugat, dan membayar pajak. Perseroan memiliki kekuasaan untuk meningkatkan jumlah modalnya dengan menjual saham kepemilikan kepada investor luar, tetapi banyak perseroan hanya memiliki beberapa pemegang saham saja. Perseroan terbuka memiliki banyak pemegang saham, dan sahamnya biasanya diperdagangkan di bursa efek. Perseroan tertutup memiliki saham yang dikendalikan oleh beberapa orang yang relative sedikit.
3.1 Keunggulan perseroan
- Kewajiban terbatas dari pemegang saham : Oleh karena merupakan badan hokum terpisah, perseroan memungkinkan penanam modal untuk membatasi kewajiban mereka hanya pada total jumlah investasi mereka dalam bisnis. Dengan kata lain kreditor tidak bisa mengajukan klaim atas harta pribadi para pemegang saham.
- Kemampuan mengumpulkan modal : Perseroan dapat mengumpulkan uang untuk memulai bisnis dan berkembang dengan cara menjual saham  ke investor sesuai dengan yang diperbolehkan dalam akta pendirian.- Kemampuan untuk berlangsung selamanya : Tidak seperti perusahaan perseorangan atau persekutuan yang kematian pendiriannya akan mengakhiri bisnisnya, perseroan dapat hidup lebih lama dari masa hidup mereka yang mendirikannnya.- Kepemilikan yang dapat dipindahkan : Saham dalam perseroan dapat dengan mudah dipindahtangankan. Jika para pemegang saham ingin mencairkan bagian kepemilikan mereka atas suatu perseroan, mereka dapat menjuak saham mereka kepasa orang lain.

3.2 Kelemahan perseroan
- Biaya dan waktu yang diperlukan dalam proses pendirian : Mendirikan perseroan dapat sangat mahal dan membutuhkan waktu yang lama.
- Pajak ganda : Oleh karena perseroan merupakan badan hokum sendiri, perseroan harus membayar pajak dari laba bersih yang diperolehnya.- Kemungkinan pendiri kehilangan kendli perusahaan : Bila wirausahawan menjual saham kepemilikan perusahaan, mereka melepaskan beberapa kendali. Khususnya bila diperlukan modal besar untuk memulai atau mengembangkan usaha, wirausahawan mugnkin harus melepaskan sejumlah kendali yang cuku besar.- Persyaratan hukum dan peraturan pemerintah : Perseroan harus memenuhi lebih banyak persyaratan hokum dan keuangan dibandingkan dengan bentuk kepemilikan lain.- Kemungkinan merosotnya insentif manajerial : Seiring dengan pertumbuhannya, perseroan sering membutuhkan tambahan keahlian manajerial di luar yang dapat diberikan pemiliknya. Manajer professional yang dibawa wirausahawan untuk membantunya menjalankan bisnisnya yang berkembang tidak selalu memiliki tingkat ketertarikan atau kesetiaan yang sama terhadap perusahaan. Akibatnya bisnis ini menderita kekurangan akibat tidak adanya energy, perhatian dan pengbdian pendirinya. Untuk mengatasi ini pemilik memberikan kompensasi dengan kesuksesan perusahaan.
JENIS-JENIS FRANCHISING
1.Waralaba nama dagang meliputi suatu merek. Disini terwaralaba membeli hak untuk memakai nama dari pewaralaba tanpa batasan bahwa ia hanya mendistribusikan produk-produk denngan nama pewaralaba tersebut.
2. Waralaba distribusi produk artinya pewaralaba memberikan hak kepada terwaralaba untuk menjual produk-produk tertentu dengan nama merek dan merek dagang pewaralaba melalui jaringan yang selektif dan terbatas. Cara ini biasa digunakan untuk memasarkan mobil, minuman ringan, alat rumah tangga, kosmetik, dan prooduk lainnya.
3. Waralaba murni dikenal juga sebagai waralaba komprehensif atau waralab format bisnis yang meliputi pemberian format bisnis lengkap kepada terwaralaba termasukizi menggunakan nama dagang, produk atau jasa untuk dijual, fisik pabrik, metode pengoperasian, rencana pemasaran, proses pengendalian kualitas, system komunikasi, dan layanan lain yang diperlukan untuk mendukung bisnis.
RESIKO USAHA INVESTASI FRANCHISING

  1. Terkurung Dalam Konsep Franchisor : Kerugian utama membeli franchise adalah bahwa anda harus melakukannya dengan cara mereka, sehingga kreatifitas dan insting bisnis anda menjadi tidak berkembang. Beberapa franchisor meberi batasan yang ketat kepada mitra waralaba guna menjaga citra brand yang diwaralabakan.
  2. Biaya yang Mahal : Membeli atau ikut dalam bisnis waralaba memerlukan biaya yang lebih besar daripada anda melakukan usaha mandiri. Franchise fee, royalti, dan setoran persentase keuntungan kepada pihak pewaralaba adalah beberapa contoh biaya yang harus dikeluarkan oleh mitra waralaba.
  3. Memiliki Potensi Konflik : Bisnis waralaba merupakan bisnis dengan ikatan kerjasama. Ketika terjadi ketimpangan, sering menimbulkan konflik bisnis antara franchisor dan franchisee, sehingga menyebabkan terganggunya atau rusaknya jalinana kerjasama tersebut, sehingga semua pihak akan merasakan kerugian.
  4. Taruhan Reputasi Bersama : Merek produk yang terkenal membuat anda tidak perlu bersusah payah membangun citra. Namun jika terjadi kesalahan yang dilakukan oleh franchisor atau franchisee lain, maka anda juga ikut menanggung akibatnya, paling tidak ikut tercoreng terhadap bisnis atau produk yang anda jual.
source: 
Suharnoko, 2004. Hukum Perjanjian (Teori dan Analisa Kasus). Penerbit Kencana Prenada Media Group : Jakarta.
Setiawan, Deden. 2007. Franchise Guide Series – Ritel. Dian Rakyat
Created By Sora Templates